Menparekraf Sandiaga Uno Buktikan ADWI Menjadi Program yang Tepat Sasaran

Iman Firmansyah Suara.Com
Senin, 03 Oktober 2022 | 20:48 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno Buktikan ADWI Menjadi Program yang Tepat Sasaran
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno. (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 menyambangi Desa Wisata Pentagen, Kabupaten Kerinci, Jambi. Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.

Desa Pentagen masuk dalam daftar 50 besar desa wisata terbaik dalam ADWI 2022. Tentu bukan perkara mudah, mereka telah melalui proses uji standar penilaian tim juri yang terdiri dari tujuh kategori yakni Daya tarik pengunjung (alam dan buatan, seni dan budaya), Suvenir (kuliner, fesyen, dan kriya), Homestay, Toilet umum, Digital dan kreatif, Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE), dan Kelembagaan Desa. Mereka nantinya akan mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari mitra strategis Kemenparekraf.

Mas Menteri, sapaan Sandiaga Uno dan rombongan tiba di depan balai Desa Pendung Talang Genting (Pentagen) langsung naik odong-odong menuju Taman Pertiwi. Mas Menteri disambut oleh tarian Sekapur Sirih yang dibawakan oleh delapan remaja. Tampak sambutan masyarakat dan jajaran pimpinan daerah setempat menyambut dengan hangat.

Setelah pengelola desa wisata tersebut melakukan presentasi, Mas Menteri lalu mengunjungi stand UMKM yang menampilkan produk-produk kuliner khas Pentagen. Di antaranya seperti Gulai Dayek, Sambal Lokan, rebung tumbuk, dan kopi. Sedangkan souvenir ada pelepah pisang dan kulit kayu tarok. Sedangkan produk fesyen berupa kaos dan kain batik kerinci.

Baca Juga: Sandiaga Uno: Desa Wisata Diharapkan Jadi Lokomotif Bangkitnya Ekonomi Kreatif

Dalam kesempatan itu, Mas Menteri, juga menyaksikan atraksi pembuatan produk-produk tersebut mencoba dan membelinya. Mas menteri juga melihat kegiatan pembuatan kopi secara tradisional. Mas Menteri melanjutkan kunjungan dengan berkeliling Taman Pertiwi diiringi oleh salawat dan hadrah oleh 300 santri yang ada di Desa Pentagen.

Mas Menteri mengatakan, desa wisata merupakan program unggulan yang menjadi pilihan banyak desa di tanah air. Itu terlihat dari peningkatan jumlah pendaftar desa wisata yang mencapai 200 persen lebih. ”Ini menunjukan ADWI menjadi program tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu,” ungkap Mas Menteri dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Senin (3/10/2022).

ADWI merupakan salah satu program unggulan penggerak kebangkitan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pariwisata Indonesia yang sedang digalakan oleh Kemenparekraf untuk kedua kalinya. Tema tahun ini adalah Kebangkitan Ekonomi untuk Indonesia Bangkit. Program ini diharapkan mampu mewujudkan visi “Indonesia sebagai Negara Tujuan Pariwisata Berkelas Dunia, Berdaya Saing Global, Berkelanjutan dan Mampu Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Rakyat”.

Untuk mencapai Desa wisata Pentagen diperlukan waktu tempuh sekitar 9 jam 30 menit dari Bandara Sultan Thaha Jambi dengan menggunakan kedaraan roda empat. Desa Wisata Pentagen dikelilingi sawah seluas 120 hektar. Hamparan sawah ini jadi salah satu daya tarik wisata alam, di mana selain menikmati keindahannya, pengunjung juga dapat melihat bahkan ikut dalam proses dari menanam padi hingga memanen.

Sementara untuk daya tarik buatannya, Desa Wisata Pentagen memilki Taman Pertiwi yang jadi objek wisata unggulan. Taman Pertiwi inilah yang merupakan lahan mati berupa rawa yang dibagun menjadi embung desa. Menuju tempat ini pengunjung dapat menaiki odong-odong yang disediakan dengan ongkos Rp 10.000/orang.

Baca Juga: 4 Hal Unik Selama Gelaran Acara Menyambut KTT G20 yang Diselenggarakan Kemenparekraf di Bali

Di Taman Pertiwi pengunjung dapat melakukan beberapa aktivitas wisata seperti flying fox yang harganya dipatok Rp 20.000, sepeda air dengan harga tiket Rp 20.000, sepeda gantung seharga Rp 10.000, spot selfie, hingga berinteraksi dengan ikan yang dikenakan tariff relative murah, Rp 2000 saja. Selain Taman Pertiwi, Di Desa Wisata Pentagen juga ada sebuah Pabrik Kopi Peninggalaln Belanda. Pabrik kopi ini dipercaya merupakan pabrik kopi tertua di Kabupaten Kerinci. Keberadaan pabrik kopi ini juga jadi daya tarik sendiri bagi para pengunjung.

Mas Menteri kepada awak media menjelaskan, Desa Wisata Pentagen di Kerinci merupakan bentuk bagaimana dana desa dikelola dengan baik, tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu, sehingga menjadi nilai ekonomi yang membuka peluang usaha dan membuka lapangan kerja. “Di Kerinci kita melihat inisiasi dan kreasi anak bangsa mengubah rawa yang tidak bernilai ekonomi, menjadi situ atau embung, bukan hanya untuk irigasi dan perikanan tapi juga tempat wisata. Ini inisiatif dari bawah ini yang disebut pariwisata berbasis masyarakat,” jelas Sandi.

Gubernur Jambi Al Haris menjelaskan, Geosite Kerinci saat ini tengah diusulkan untuk menjadi Geopark nasional dan dunia. “Kita berharap bimbingan dari Kemenparekraf agar bisa mewujudkan Kerinci menjadi destinasi wisata favorit di Jambi dan di Indonesia,”jelasnya.

Sementara itu, Bupati Kerinci Adirozal menjelaskan destinasi wisata di Kerinci memiliki potensi alam yang bagus, namun pengembangannya masih terkendalah akses yang kurang memadai."Kami berharap Gubernur dan Pak Menteri mendorong agar pesawat cepat landing di Kerinci," ujarnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI