Suara.com - RDS Group mengadakan program tahunan yang mengusung tema “Enter the Futureverse” pada 25 Agustus 2022 lalu di Ritz Carlton, Jakarta. Pada acara ini RDS mengundang mitra bisnis, partner, dan pelanggan dari solusi RDS Group, untuk mendapatkan banyak informasi terbaru dari perkembangan bisnis dan inovasi yang sudah dipersiapkan oleh RDS Group untuk membantu mitra bisnis strategisnya setelah situasi pandemi yang melanda selama 2 tahun terakhir ini.
“Kita semua bersama-sama menghadapi kondisi new normal setelah pandemi, yang telah memberikan dampak sangat besar ke hampir seluruh aspek kehidupan dimana salah satunya adalah dari cara kita bekerja. Berawal dengan kebiasaan work in office, lalu menjadi work from home dan sekarang bertransformasi menjadi work from anywhere,” tutur CEO RDS Group, Randy Chandra, dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Minggu (25/9/2022).
Tema yang mengusung “Enter the Futureverse” ini menggambarkan kesiapan RDS Group melalui lini bisnisnya dalam beradaptasi dengan banyaknya perubahan aspek di semua industri yang mengandalkan perkembangan teknologi digital. RDS Group memahami perubahan mitra bisnis dalam menjalankan perusahaan serta berusaha untuk mengembangkan solusi-solusi baru agar terus dapat memberikan pelayanan yang sesuai dan relevan di era baru, yang digambarkan sebagai Futureverse.
Dalam acara ini, selain mengundang mitra bisnis untuk menyaksikan langsung inovasi terbaru dari beberapa booth pilar bisnis RDS Group seperti RDS Solution, BION, Reycom Printing Solusi (RPS) & Printaholic, Quadrant Synergy International (QSI), dan Syntech Mitra Integrasi (SMI), juga mengundang beberapa pembicara untuk memberikan paparan tentang kesiapan inovasi dan teknologi di era transformasi digital.
Baca Juga: 5 Ide Bisnis Kreatif Buat Anak Muda, Modal Dikit Bikin Buncit
Pemaparan yang dibawakan oleh Bapak Ristiawan Suherman, President Director dari CIMB Niaga Finance, mengenai kesiapan CIMB Niaga Finance dalam melakukan proses transisi dari bank konvensional menjadi bank digital. Selain itu sesi paparan semakin lengkap dengan adanya perwakilan dari Rey.id, Bobby Siagian, selaku Chief Technology Officer yang menyampaikan bahwa perkembangan teknologi menjadikan datafikasi sebagai tren yang mengubah banyak aspek kehidupan kita, yaitu mengubah data menjadi informasi yang diwujudkan sebagai bentuk nilai baru, yang nantinya akan digunakan untuk membaca kebutuhan konsumen dan bisnis.
Beberapa prinsipal juga ikut mendukung RDS Day 2022 ini dengan mengulas paparan inovasi dan kemampuan teknologi untuk membantu memajukan bisnis di era Futureverse. Fujitsu menyampaikan pentingnya kesiapan mengoleksi dan mengubah data menjadi informasi penting secara digital, karena secara proses transformasi tidak akan mengurangi kualitas data, keamanan lebih terjamin. Selain itu, efisiensi biaya dan pengayaan data ini diperuntukkan demi kemajuan bisnis.
Di sisi lain, ACA Pacific (ACAP) memaparkan lewat transformasi digital, data bisa dipindahkan secara efisien dan efektif dengan adanya waktu transformasi yang lebih cepat. Teknologi ACAP menjanjikan bisa merampingkan alur kerja untuk pengambilan data sehingga berakibat pada percepatan kinerja bisnis. Prinsipal ketiga yang memberikan gambaran bagaimana transformasi digital bisa membantu pertumbuhan bisnis adalah Teknologi Objective Lune (OL) Upland.
Teknologi ini menjadi bagian dari keluarga Upland yang memberdayakan Objective Lune untuk melanjutkan misi membantu pelanggan dalam perjalanan transformasi digital mereka. Bisnis di seluruh dunia, dari berbagai ukuran dan industri, akan mendapat manfaat dari akses ke berbagai alur kerja dokumen dan solusi pelengkap lainnya. Teknologi OL Upland ini dirancang untuk memecahkan tantangan bisnis pelanggan, dengan 3 objektifitas yaitu meningkatkan produktivitas dan pengalaman pelanggan, mengurangi biaya operasional dan merampingkan proses bisnis. Menurut RDS Group, di era Futureverse ini pentingnya kesiapan untuk bertransformasi digital dalam menjalankan bisnis, sehingga bisnis dilakukan secara efektif dan efisien dan berdampak pada percepatan pertumbuhan bisnis.
Baca Juga: Untuk Memperkuat Ketahanan Pangan, Pertanian di Indonesia Perlu Lakukan Inovasi