Suara.com - PT Uni-Charm Indonesia Tbk (selanjutnya disebut UCI) bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia mengadakan kegiatan edukasi pemilahan sampah, Kamis (15/9/2022) pekan kemarin. Agenda ini menyasar 30 murid SDN Tanjung Barat 09 Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
Sejak tahun 2019, UCI telah melakukan beberapa upaya secara berkelanjutan, mulai dari kegiatan bersih-bersih sungai di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur yang juga merupakan lokasi dari salah satu pabrik UCI. Ada juga riset cara mengurangi sampah dengan tidak membuang sampah popok bekas pakai, yaitu uji coba pemrosesan sampah organik menggunakan larva black soldier fly pada Juli 2021. Selanjutnya, untuk dapat mewujudkan pengurangan sampah maupun upaya recycle, UCI menganggap penetrasi pemilahan sampah sebagai suatu hal penting yang menjadi landasan awal.
Konten kegiatan edukasi pemilahan sampah kali ini diawali dengan penjelasan tentang Sustainable Development Goals (SDGs), larangan membuang sampah sembarangan, pengetahuan dasar tentang kegiatan 3R, pengenalan sampah yang dapat dijadikan kompos, pentingnya memilah sampah berdasarkan jenisnya, serta hasil yang ditimbulkan dengan mengurangi jumlah sampah.
Guna memberikan pemahaman bahwa pemilahan sampai akan mengurangi jumlah sampah, seluruh siswa mendapatkan pembelajaran dibagikan buku tulis dengan gambar Pokojang yang terbuat dari kertas hasil daur ulang. Mereka juga diminta menuliskan tekad janjinya untuk mengurangi sampah pada banner yang sudah disediakan.
Baca Juga: Dalam 5 Bulan, Gerakan Sustainable Lifestyle Ini Kumpulkan 3,7 Ton Sampah Kecantikan
"Dengan memberikan edukasi pemilahan sampah kepada para siswa SD yang akan menjadi pemimpin Indonesia di masa depan, akan memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan yang mana pada akhirnya akan terhubung pada terwujudnya pengurangan sampah," kata Presiden Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk, Yuji Ishii, dalam rilisnya kepada media, Selasa (20/9/2022).
"Selanjutnya, kegiatan ini juga akan dilakukan di sekolah-sekolah di area lain agar dapat memberikan kesadaran akan permasalahan sampah kepada para siswa, demi berkontribusi pada masalah pengurangan sampah," imbuhnya.
Sementara itu, Kuniawan selaku Perwakilan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, mengapresiasi adanya kegiatan edukasi pemilahan sampah.
"Kegiatan ini sejalan dengan kampanye Sekolah Sehat yang kami canangkan pada Agustus 2022 lalu. Dengan memilah sampah, kebersihan lingkungan sekolah akan terjaga, dan ditambah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, kami percaya akan dapat melahirkan siswa-siswa yang sehat dan berkarakter," ujarnya.