Suara.com - Pada 2017, startup investasi properti dengan nama Propertree.id hadir di Indonesia. Pendirinya, Muhammad Lingga, S.E., M.B.A., merupakan pria kelahiran 11 November 1989, yang memiliki visi besar sebagai the largest property investment company in Indonesia.
Lingga, demikian ia dipanggil, kini dikenal sebagai pengusaha startup yang menginspirasi dari Kota Depok. Propertree.id sendiri merupakan perusahaan tech property investment berupa platform investasi properti, yang menghubungkan developer atau kontraktor dengan investor secara digital.
Lingga melihat permasalahan yang sangat besar di sektor properti Indonesia, sehingga tiap tahun angka backlog atau masyarakat yang tidak punya rumah semakin naik. Pada 2020, berdasarkan data Susenas, angka backlog mencapai 12,75 juta.
Oleh karena itu, Propertree.id memiliki tiga visi besar, yaitu Scalable, Impactful dan Profitable untuk menjadi bagian solusi dari permasalahan tersebut.
Baca Juga: Teratai Group Sukses Torehkan Prestasi di Ajang Properti Indonesia Award 2022.
Scalable, artinya sebagai startup investasi properti, Propertree mendukung inklusivitas ekonomi dan konsep tumbuh bersama sebagai landasan utama. Investasi properti yang identik harus mengeluarkan modal besar dapat diakses oleh masyarakat, hanya dengan investasi mulai Rp100 ribu, sehingga semua orang bisa investasi di proyek properti.
Impactful, turut serta mendukung program pemerintah dalam mengentaskan backlog rumah, dengan menyediakan hunian yang terjangkau bagi masyarakat. Profitable, yang mana Propertree.id memiliki fundamental bisnis yang kuat dari segi keuangan, operasional, dan sales marketing sehingga membuatnya menjadi perusahaan sustainable, growth yang tinggi, dan menjadi legacy yang berdampak bagi perekonomian Indonesia.
Saat ini, Propertree.id menjadi salah satu dari dua perusahaan yang diundang oleh AKC (Asean Korea Center) untuk mewakili Indonesia dalam acara Asean-Korea Startup Week 2018 di Korea Selatan. Ini merupakan pengalaman pertama bagi Lingga untuk mengikuti pitching internasional, tentunya sangat berkesan dan memberikan dampak positif untuk perusahaan yang semakin dikenal luas.
Proyek properti yang didanai oleh Propertree.id memiliki standar yang tinggi dari segi legalitas dan perizinan, kualitas bangunan yang zero komplain dari konsumen, dan keamanan, karena jaminan aset senilai 120% dari nilai proyek yang didanai. Beberapa proyek yang telah dan sedang didanai oleh Propertree.id, diantaranya Alexandria Premiere Cimanggis, Almeria Premiere Depok, Casablanca Premiere Depok, Marbella Premiere Indah, Hillside Premiere Ciomas, Osaka Premiere Depok, De Oasis Green Residence, Kyoto Premiere Cibubur, dan proyek lainnya yang berada di Bali, Garut, dan Puncak. Pada website propertree.id tercatat sudah ada lebih dari 8.600 investor teregistrasi dan percaya ikut mendanai proyek.
Saat ini, Propertree.id dengan ekosistem bisnisnya berhasil mengelola aset lebih dari 16 juta Dolar AS (unaudited), atau sekitar Rp236 miliar, jika dikonversi dengan nilai tukar rupiah saat ini.
Baca Juga: IKN Pindah, Pengembang Properti Optimis Jakarta Jadi Pusat Bisnis
Perusahaan ini semakin melebarkan sayapnya, dengan hadirnya Propertree Group, yang di dalamnya terdapat Propertree.id, Gethome, Roastkuy, Agrio.id, UrbanQurban, Bedahrumah.org, dan Le Babies.
Propertree Group secara end to end fokus pada sektor sandang, pangan, dan papan yang saling mendukung satu sama lain, dalam sebuah ekosistem bisnis. Cita-cita Lingga tidak hanya sebatas dititik pencapaiannya saat ini, ia ingin perusahaan yang saat ini dikembangkan menjadi The Next Ciputra di masa depan dan diharapkan bisa membawa dampak positif bagi industri properti di Indonesia.
Lahir dari kedua orangtua yang bercerai, Lingga justru melihat peristiwa tersebut sebagai cambuk untuk memotivasi diri sendiri dengan berprestasi. Beragam prestasi berhasil diukirnya, baik yang sifatnya akademis maupun non akademis.
Aktif dan unggul dalam kegiatan sekolah berhasil membawanya kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, bahkan menjadi lulusan terbaik bidang aktivis pada tahun 2011. Sifat kepemimpinan Lingga juga sudah muncul sejak bangku sekolah, karena aktif dalam berbagai organisasi dan semakin terasah saat ia menjadi Wakil Ketua BEM FEUI 2010.
Setelah lulus kuliah, Lingga tidak langsung terjun berbisnis tetapi memulai kariernya sebagai seorang staf. Kariernya dimulai dengan menjadi seorang marketing staff Hotel Salak The Heritage di Bogor, lalu menjadi staf Monitoring and Evaluation Officer MP3EI di Kementerian Perekonomian.
Hingga akhirnya, ia dipercaya sebagai direktur utama di perusahaan investasi properti lokal dan resign pada tahun 2017. Pengalaman yang ia dapat dari dunia kerja memberinya banyak pelajaran, yang kemudian Ia terapkan dalam dunia bisnis.
Berkat kegigihannya, ia berhasil meraih juara dua pada ajang Wirausaha Muda Mandiri (MBM Challenge) 2012, yang dijurikan oleh Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) dan Pahala Mansury (Wakil Menteri BUMN). Lingga melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada, mengambil MBA konsentrasi keuangan.