Suara.com - Akselerasi ekonomi syariah (eksyar) khususnya di wilayah Jawa untuk pemulihan ekonomi yang inklusif dapat diwujudkan melalui implementasi tiga langkah utama.
Pertama, inisiasi program Hilirisasi Produk Rempah dengan fokus pada inkubasi hingga ekspor guna mendorong UMKM menembus pasar produk halal dunia (Go Global).
Kedua, kerjasama pemasaran produk-produk halal melalui E-commerce dengan kanal pembayaran melalui QRIS dan BI Fast (Go Digital).
Ketiga, peran pesantren dalam mendukung produksi pertanian dan hortikultura guna mendukung ketahanan pangan melalui Social Partnership for Food Security (Go Agriculture). Demikian mengemuka dalam upacara pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa, di Surabaya (8/9/2022).
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan bahwa BI secara kontinyu melakukan berbagai program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah melalui sinergi dan kolaborasi bersama.
Gubernur Perry menegaskan perlunya kerjasama seluruh pihak secara berjamaah dalam pengembangan eksyar di Indonesia termasuk memfokuskan kegiatan yang lebih berdampak terhadap capaian yang diharapkan.
Dalam hal ini, Jawa Timur sebagai salah satu pemasok rempah-rempah terbesar di dunia, memerlukan upaya refocusing dalam pengembangannya dengan didukung oleh digitalisasi melalui QRIS dan BI Fast.
Lebih lanjut Gubernur Perry menambahkan, perlunya pengembangan pusat keuangan syariah seperti Perbankan dan unit-unit usaha syariah berbarengan dengan keuangan sosial syariah seperti Zakat, Infaq dan Shodaqoh produktif.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa turut menyampaikan dukungannya dalam mendorong percepatan perluasan ekonomi dan keuangan syariah guna membumikan ekonomi syariah di Jawa Timur.
Baca Juga: Ekonomi Syariah Bisa Perkuat Pengembangan Industri Halal Provinsi Banten
Khofifah mengungkapkan pengembangan eksyar harus dimulai dengan membangun kapabilitas pelaku usaha eksyar utamanya dari sisi UMKM yang diwujudkan melalui program pembinaan, dukungan pembiayaan, serta aspek lainnya sehingga resonansi pengembangan di tataran eksyar nasional semakin kuat dan berdaya untuk mendorong pemulihan ekonomi yang inklusif.