Proses perjanalan Miralce Mates hingga dikenal oleh publik kurang lebih memakan waktu lima tahun. Setelah itu mereka akhirnya dikenal sebagai merek fashion yang mengedepankan kultur street wear, di mana biasanya digunakan dalam skena musik hingga skateboard.
Pada masa perintisannya, Fadli mengurus Miracle Mates sendirian. Mulai dari menjadi admin dari lapak online-nya, hingga mengantarkan produk langsung ke tangan pembelinya.
Fadli pun bukan tidak menemui banyak masalah. Ditipu hingga mengalmi kerugian cukup besar, sering dialaminya.
"Namanya juga anak SMA, anak kecil, ya bikin brand sering banget ketipu. Barang jelek lah, vendor kabur lah, banyak banget yang gak enaknya," imbuh Fadli.
![Dua brand lokal ternama, Miracle Mates dan Hecates menggelar runway show sekaligu memperkenalkan kolaborasi mereka dalam Mess in Balance. [dokumentasi pribadi]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/09/04/37670-kolaborasi-miracle-mates-dan-hecates-dalam-mess-in-balance.jpg)
Bila Fadly Maulana Ibrahim butuh waktu lima tahun untuk bisa terkenal. Rian Adrians selaku Founder Hecates cuma butuh waktu singkat.
Hecates didirkan Rian pada Agustus 2020 di Jakarta. Saat itu, Rian masih jadi seorang pegawai dari sebuah perusahaan di Jakarta. Di tengah kesibukannya sebagai seorang karyawan, lelaki asal Makassar itu pun pelan-pelan membangun Hecates.
Saat membangun Hecates, Rian langsung berhadapan dengan pandemi Covid-19. Ia pun sempat pesimis barangnya akan dibeli orang. Namun anggapannya keliru, karena pembeli dari online malah ramai.
Untuk memantapkan niatnya dalam membangun Hecates, Rian memberanikan diri untuk mengundurkan dari kantornya dan merantau ke Bandung. Kota Kembang dipilih karena urusan supply chains Hecates sebagian besar berada di sana.
"Saya ke Bandung agar fokus ke brand, fokus ke produksi. Soalnya aku produksi di anak-anak Bandung juga, jadi apa salahnya kalau aku pindah ke Bandung dulu saja?" tutur Rian.
Baca Juga: Rayakan Hari Jadi Ke-10, Brand Fashion Asal Bandung Siap Buka 100 Outlet di Seluruh Indonesia