Suara.com - Rektor Universitas Bakrie, Profesor Sofia W Alisjahbana menghadiri acara wisuda Central Queensland University (CQUniversity) di Brisbane Convention Hall, Australia apda 26 Agustus lalu. Di situ, ia juga menjadi tamu kehormatan dan diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato pembukaan.
Saat menyampaikan pidato, Profesor Sofia menyinggung soal nilai persahabatan, serta kolaborasi antara Indonesia-Australia dalam berbagai sektor. Mulai dari perdagangan, keamanan, dan sustainable development.
Tak kalah menarik, Profesor Sofia W Alisjahbana juga menyinggung peranan pemimpin perempuan yang semakin kuat baik di Indonesia maupun Australia.
Masih dalam suana peringatan kemerdekaan Republik Indonesia, Profesor Sofia mengenang kembali peranan Australia yang menjadi salah satu negara yang mengusulkan masalah perjuangan Indonesia kepada Dewan Keamanan PBB.
Baca Juga: Apa Itu RUU Sisdiknas? Ketahui Pengertian dan Link Download RUU Sisdiknas
Profesor Sofia juga mengungkap fakta Menteri Luar Negeri dari kedua negara ini merupakan perempuan, yaitu Penny Wong, Foreign Minister of Australia, dan Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Indonesia.
Sofia menjelaskan, Indonesia menduduki posisi ke empat secara global pada women in senior management positions dengan presentase 37% berdasarkan Grant Thornton Indonesia report on "Women in Business" tahun 2020.
"Contohnya, ada Ira Noviarti, CEO Unilever Indonesia, atau Nicke Widyawati yang menduduki posisi sebagai Dirut Pertamina," kata Profeson Sofia, seperti dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com.
Di penghujung pidato, Profesor Sofia tak lupa mengucapkan selamat kepada para lulusan CQUniversity.
"Para wisudawan, kalian memang datang dari latar belakang yang berbeda, tapi tetap satu di bawah naungan institusi pendidikan yang sama. Masing-masing dari kalian sangatlah unik, jadilah bagian dari kelompok yang memberikan kontribusi baik pada dunia. Tinggalkan jejakmu, dan jangan sia-siakan waktu," tuturnya.
Baca Juga: Link Download RUU Sisdiknas Versi PDF, Cek Disini