Suara.com - Perubahan pasar yang terjadi di industri properti selama semester 1/2022 memang tidak dapat dielakan. Faktor kebijakan ekonomi pemerintah dan penyesuaian strategi pasar para pebisnis properti menjadi beberapa penyebabnya. Pola perilaku konsumen yang bermigrasi masif ke media digital jadi momentum yang turut diperhitungkan. Perilaku tersebut mendorong naiknya minat investasi properti di kalangan masyarakat.
Momentum perubahan pasar dan munculnya fenomena unik di industri properti ini dikupas tuntas dalam acara. Berbekal data yang dikumpulkan secara realtime, 99 Group mampu menyajikan informasi terkini dan akurat seputar industri properti Tanah Air. Acara kali ini turut menghadirkan narasumber VP of Finance - Strategy and IR Role 99 Group Timothy Alamsyah, CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda, dan Direktur MASGROUP Suwandi Tio, yang semakin memperkaya insight pasar properti yang disajikan.
Masa pemulihan bisnis properti terjadi sepanjang semester I/2022. Mulai Januari hingga Juni 2022, data 99 Group mencatat fluktuasi minat kepemilikan properti yang terus membaik. Tercatat lokasi populer seperti Jakarta Selatan yang masih jadi incaran konsumen, dengan Tangerang dan Bandung sebagai area paling diminati di luar DKI Jakarta.
“Meskipun rumah tapak masih jadi primadona pilihan masyarakat saat membeli properti, apartemen juga mulai menunjukan kenaikan tren pertumbuhan positif. Tipe properti ini bahkan mengalami kenaikan peminat yang sangat tinggi dibanding tahun sebelumnya. Kita juga melihat adanya potensi baru dari kenaikan permintaan tanah atau lahan yang semakin banyak dicari konsumen,” papar VP of Finance - Strategy and IR Role 99 Group Indonesia, Timothy Alamsyah dalam Indonesia Property Market Review 2022 secara virtual, Jumat (26/8/2022).
Baca Juga: Rincian Modal Usaha Buka Bisnis Pangkas Rambut dan Tips Agar Laku Keras
Demografi pasar pencari properti turut memperlihatkan perubahan yang menarik. Sebagai daerah pusat ekonomi strategis, kawasan Jabodetabek masih keluar sebagai pilihan utama para pencari properti yang mencari rumah impian, berdasarkan indeks 99 Group yang berasal dari portal utamanya, yakni Rumah123.com. Berdasarkan statistik 99 Group pada semester I/2022, sebanyak 62% pengguna Rumah123.com mencari properti di kawasan Jabodetabek, dengan 31% di antaranya fokus di area Jakarta.
Dari segi harga, properti dengan yang dipasarkan di bawah 400 juta sampai dengan 1 miliar rupiah masih menjadi yang paling diminati oleh lebih dari 40% konsumen saat ini. Tren unik juga terjadi untuk properti di kisaran harga Rp1-5 miliar yang mengalami pertumbuhan porsi minat.
“Walaupun properti 400 juta sampai 1 miliar masih mendominasi persentase kisaran harga yang paling diminati konsumen, kenaikan permintaan di rentang harga Rp1-5 miliar menjadi fenomena menarik. Banyak para pencari properti yang mulai melihat potensi investasi di hunian premium yang menjanjikan, khususnya selama pandemi yang membuat pasar tipe rumah ini sangat prospektif,” papar Timothy.
Selain harga, survei konsumen 99 Group membuktikan bahwa faktor lokasi dan fasilitas masih jadi prioritas utama konsumen saat membeli properti. Pembelian properti dengan metode kredit bank atau KPR masih jadi pilihan utama konsumen, dengan cash keras jadi alternatif lain yang cukup diminati. Berbanding lurus dengan data tersebut, potongan harga merupakan promosi yang paling diharapkan konsumen dari developer.
Direktur MASGROUP, Suwandi Tio, menambahkan, untuk menarik perhatian konsumen, pihak developer bisa fokus untuk memberikan promo harga dan KPR, baik berupa diskon maupun cashback. "Sementara konsumen bisa memanfaatkan promo KPR dari developer yang bekerja sama dengan bank,” ucapnya.
Baca Juga: Dibilang Jadi Orang Radikal oleh Ustaz Abdul Somad, Daniel Mananta Jawab: Alhamdulillah...
Lebih lanjut Suwandi memaparkan strategi pemasaran digital yang turut diadopsi oleh para pebisnis properti, termasuk MASGROUP, guna menjangkau konsumen yang kini aktif mencari hunian secara online. Hal inilah yang juga melatari kerja sama antara MASGROUP dengan platform pencarian properti terkemuka seperti 99 Group untuk membantu meningkatkan kapasitas pemasaran produk hunian yang mereka hadirkan.
Di sisi lain, CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, mengatakan, secara umum kinerja pasar perumahan tahun 2021 relatif lebih baik dibandingkan tahun 2020 dengan kenaikan unit terjual 27,3% dan kenaikan nilai penjualan 69,0%.
"Kita juga melihat prospek pertumbuhan yang sangat baik pada 2022, dengan recovery pasar properti yang stabil. Seperti yang diprediksi sebelumnya, bahwa kemungkinan pasar akan kembali ke segmen yang lebih ‘membumi’ dengan target end-user pada pergerakan pasar ke depan,” terangnya.
Ali juga menambahkan jika nilai penjualan rumah di Jabodebek-Banten pada kuartal II/2022 mengalami kenaikan 17,8 persen yang meningkat signifikan setelah dalam dua triwulan mengalami penurunan.
“Dengan dinamika pasar global yang secara tidak langsung dapat memengaruhi pasar properti Tanah Air, kita jadi harus selalu bersiap untuk bisa terus maju ke depan. Dibutuhkan kerja sama strategis antara pemerintah dan pihak swasta dalam merumuskan langkah-langkah yang tepat untuk bisa mendorong kemajuan sektor properti di Indonesia,” tutup Ali.