Tak Perlu Khawatir BPA dalam Air Kemasan, Dosen IPB: BPA Berlebih akan Dikeluarkan Lewat Urin

Sabtu, 13 Agustus 2022 | 14:32 WIB
Tak Perlu Khawatir BPA dalam Air Kemasan, Dosen IPB: BPA Berlebih akan Dikeluarkan Lewat Urin
Ilustrasi minum air putih. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dosen Biokimia dari Fakultas MIPA Institut Pertanian Bogor (IPB), Syaefudin, PhD, mengungkapkan, Bisphenol-A (BPA) yang tidak sengaja dikonsumsi konsumen dari kemasan pangan akan dikeluarkan lagi dari dalam tubuh. BPA yang secara tidak sengaja masuk ke dalam tubuh akan diubah di dalam hati menjadi senyawa lain, sehingga dapat lebih mudah dikeluarkan lewat urin.

Hal ini diutarakannya menanggapi kekhawatiran masyarakat terhadap kemungkinan bahaya kesehatan mengkonsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) galon, akibat mengandung BPA.
 
“Kalau BPA tidak sengaja dikonsumsi oleh kita tubuh kita, maka yang paling berperan itu adalah hati. Ada proses glukorodinase di hati, dimana ada enzim yang mengubah BPA menjadi senyawa lain yang mudah dikeluarkan tubuh lewat urin,” katanya.

Syaefudin menambahkan, BPA memiliki biological half life atau waktu paruh biologisnya. Artinya, ketika BPA itu misalnya satuannya 10, masuk dalam tubuh, maka selama 5-6 jam akan tersisa 5.

“Yang setengahnya itu dikeluarkan dari tubuh. Artinya, yang berpotensi untuk menjadi toksik dalam tubuh itu sebenarnya sudah berkurang,” tuturnya.
 
Menanggapi soal kemungkinan toksik BPA dalam tubuh, Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, sekaligus Ketua Pokja Infeksi Saluran Reproduksi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Jawa Barat, Dr. Muhammad Alamsyah Aziz, SpOG (K), KIC, M.Kes, mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan kasus gangguan kesehatan, termasuk pada ibu hamil maupun janin yang berkaitan dengan konsumsi AMDK guna ulang atau galon berbahan Polikarbonat.  Hal ini juga sejalan dengan penelitian pakar yang menyebut bahwa tingkat migrasi BPA dalam kemasan galon sangat kecil.
 
“Sampai saat ini, Bisphenol yang ditemukan di dalam air akibat migrasi dari kemasannya sangat rendah. Masih dalam batas ambang aman, baik itu yang sudah dikeluarkan BPOM maupun WHO,” ujarnya, Jakarta, Sabtu (13/8/2022).
 
Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP juga mengatakan, hingga saat ini, BPA dalam kemasan plastik polikarbonat tidak terbukti menyebabkan kanker. Dia meminta agar masyarakat tidak perlu panik dan takut untuk mengkonsumsi AMDK galon.
 
“Saya harap tidak perlu khawatir, karena BPA yang ada di dalam air kemasan a masih sangat lemah untuk bisa menyebabkan kanker. Masyarakat belum perlu khawatir atau tidak perlu khawatir saat ini,” katanya.

Baca Juga: 4 Minuman Penambah Energi di Pagi Hari Selain Air Putih

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI