Suara.com - Jenis penipuan atau Hoaks di media sosial beragam macamnya, jumlah korban pun bertambah setiap harinya tanpa pandang umur. Berangkat dari kasus demi kasus yang serupa, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan solusi dengan memberikan pelatihan kepada generasi muda Maluku-Papua tentang “Cara Lawan Hoax di Media Sosial”, Selasa (9/8/2022).
Pelatihan tersebut dihadiri oleh Idfi Pancani sebagai moderator, serta narasumber-narasumber yang sudah ahli dibidangnya yaitu Direktur Aminin Travel & Dosen, Azizah Zuhriyah, Founder Mom Influencer ID, Chyntia Andarinie dan Public Figure, Vizza Dara.
Dengan adanya program pelatihan ini Kominfo ingin generasi muda Indonesia semakin cakap digital, sehingga konten-konten yang dihasilkan lebih taat peraturan dan sesuai dengan norma yang berlaku, sesuai dengan materi yang diberikan oleh para narasumber dari sudut pandang Etika, Keamanan, & Budaya di media digital.
Chyntia memaparkan, hoaks sendiri punya beberapa ciri-ciri, seperti mendistribusikan, didistribusikan melalui email atau media sosial yang efeknya lebih besar, berisi pesan yang membuat cemas atau panik para pembaca, diakhiri dengan imbauan agar pembaca segera menyebarkan peringatan tersebut ke forum yang lebih luas, dan masih banyak ciri ciri lainnya.
Baca Juga: Hotman Paris Sebut ke UGD Akibat Alergi, Warganet: Pantes...
“Tidak hanya itu, tapi kita sebagai korban juga bisa mengidentifikasi sendiri dengan cara melihat. Dari judulnya yang cenderung provokatif, alamat situs yang cenderung mencurigakan, dan keaslian foto. Kita sebagai masyarakat yang punya hak menggunakan media digital, memang tidak sebebas yang difikirkan,” ucapnya.
Ada beberapa ciri lainnya yang perlu kita waspadai dari informasi yang kita dapat dari media digital, diantaranya yang di paparkan oleh Vizza Darra. “Sudah seharusnya kita bijak hadapi hoaks, seperti dengan memperhatikan kata-kata dalam berita yang kita dapat. Jika kita ada kata seperti “viralkanlah”, coba cek tanggal dan sumber dari berita yang kita baca, lalu perhatikan judul dari informasi tersebut. Kebanyakan oknum memasang judul yang share-able. Disamping itu, cek gambar dengan tools di google atau media digital lainnya yang sudah banyak sekarang. Jadi sudah sepantasnya kita kita tetap bijak hadapi hoaks, karena menyebar berita yang belum jelas sama juga dengan fitnah,” papar Vizza.