Suara.com - Perusahaan agen pemasaran (marketing agency) berbasis digital GenB kini berganti nama menjadi Broaden Creative dan memperkenalkan diri pada 29 Juli 2022. Acara soft launching ini juga dihadiri nama-nama penting.
Dengan tema "Broaden Creative: Perkembangan Marketing Agensi di Indonesia" acara ini dihadiri tamu dari kalangan pengusaha, dan beberapa media elektronik lokal.
Acara peluncuran awal ini juga menghadirkan sebagai pembicara Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Anggota DPR-RI fraksi Golkar Robert Joppy Kardinal, Bersama Rob Clinton Kardinal dan Arkan Diptyo sebagai komisaris utama dan komisaris Broaden Creative.
"Tujuan diadakan acara ini adalah untuk memperkenalkan Broaden Creative secara khalayak sebagai salah satu agensi pemasaran (marketing agency) unggul di Indonesia," kata Arkan Diptyo, seperti dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com.
"Apalagi di kesempatan perdana ini, Broaden Creative telah menjalin kerja sama dengan Surge (PT Solusi Sinergi Digital), perusahaan interkoneksi Indonesia, dalam menggarap proyek infrastruktur digital khususnya di bidang interkoneksi," katanya menambahkan.
Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak tentang solusi-solusi apa saja yang ditawarkan oleh Broaden Creative sehingga tercapainya proyek digitalisasi di Indonesia yang semakin dibutuhkan.
"Harapannya, Broaden ingin membangun kepercayaan dan awareness serta engagement antar pihak terhadap dunia pemasaran digital semakin meningkat," tutur Arkan Diptyo.
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam sambutannya mengungkap bahwa sektor perdaganan non-migas Indonesia mengalami peningkatan yang positif. Dia menjelaskan, ekspor non-migas Indonesia pada kurun Januari–Juni sebesar US$ 133,31 miliar dengan surplus sebesar US$ 24,89 miliar.
Angka ini menunjukkan tren positif ke depannya karena diproyeksikan bahwa volume perdagangan Indonesia berangsur-angsur naik seiring dengan pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Mengenal Prilaku Konsumen Lebih Dekat dengan Matamaya
Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa angkanya sempat mencapai puncak di periode Januari-Juni 2021 di angka US$ 35,78 miliar atau setara dengan Rp 532 triliun.
"Ini adalah bukti nyata bahwa selama pandemi kita justru mencatat rekor surplus tertinggi," kata Jerry Sambuaga.
Jerry Sambuaga menambahkan bahwa masa pandemi adalah kesempatan bagi dunia usaha Indonesia sekaligus bukti ketahanan kekuatan ekonomi Tanah Air.