Suara.com - Demi memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga secara nasional, industri pengolahan makanan, dan menyadari besarnya peluang ekspor di masa mendatang, PT Jhonlin Agro Raya Tbk, yang sedang dalam proses IPO di BEI, dengan kode emiten JARR bakal menghasilkan minyak goreng premium kemasan dengan harga terjangkau.
"Pabrik minyak goreng JARR merupakan fraksinasi dari pabrik biodiesel JARR, yang nantinya bakal mengolah 250 ton bahan baku per hari dan mampu menghasilkan 160 ton minyak goreng per hari," kata Zafrinal, Direktur PT JAR, melalui keterangan resmi, Jumat (22/7//2022).
Pabrik Minyak Goreng JARR di Desa Batu Ampar, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, sedang dibangun PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi, mulai 29 Juli 2021 dan ditargetkan rampung 29 Juli 2022.
JARR memiliki keunggulan kompetitif berupa hilirisasi usaha terpadu, mulai dari perkebunan kelapa sawit yang menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS), pengolahan TBS pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang menghasilkan CPO, yang selanjutnya diolah Pabrik Biodiesel JARR untuk menghasilkan FAME.
Baca Juga: Jajaki Peluang Ekspor Produk Agroforestry, KLHK Ikut Serta Dalam ODICOFF
JARR berharap keberadaan pabrik minyak goreng di Kalimantan Selatan bakal membantu meningkatkan perekonomian dari hulu sampai hilir dalam agro industri sawit, mengingat pasar minyak goreng sangat potensial, di mana kebutuhan setiap tahun terus meningkat dan masyarakat memerlukan minyak goreng bermutu dengan harga kompetitif.
Sementara menurut Temmy Iskandar, Direktur Keuangan PT JAR Tbk, minyak goreng yang nantinya diproduksi merupakan komoditas yang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga secara nasional, industri pengolahan makanan, dan besarnya peluang ekspor di masa mendatang.
“Jika pabrik beroperasi, tentu akan menciptakan lapangan kerja baru dan rencananya akan menyerap 80% tenaga kerja lokal,” tambah Temmy.
Pada tahap awal, area pemasaran minyak goreng kemasan diprioritaskan untuk kebutuhan masyarakat Kalsel, meski tidak menutup kemungkinan bakal berkembang ke provinsi-provinsi lain di Pulau Kalimantan.
“Kelebihan minyak goreng JAR adalah diproses dari lahan sawit kebun sendiri dan kualitasnya premium, sehingga harganya bakal kompetitif dan terjangkau,” tegas Temmy.
Baca Juga: Kementan: Peluang Ekspor Beras Premium sangat Besar
JARR telah melakukan penawaran umum perdana (initial public offering-IPO) BEI, di mana masa penawaran awal 12 Juli hingga 15 Juli 2022, dengan penjamin pelaksana emisi efek PT Investindo Nusantara Sekuritas.
JARR menawarkan 1.222.950.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham atau mewakili 15,29% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum perdana.
“Keseluruhan saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran berkisar Rp250 - Rp300. Nilai penawaran umum perdana saham sebanyak-banyak Rp366,88 miliar,” pungkas Temmy.