Suara.com - Kao Indonesia kembali melanjutkan kolaborasi dalam Kemitraan Pentahelix sebagai upaya pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Kolaborasi ini ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Kao Indonesia dengan Kemenkes RI yang dilakukan oleh Masahide Nishida selaku President Director PT Kao Indonesia dan dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO selaku Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI yang juga disaksikan oleh Sesditjen Kesehatan Masyarakat RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid. Di hari yang sama, Kao Indonesia juga melakukan Kick Off implementasi Anak KAO yang akan berlangsung sepanjang tahun 2022 serta peluncuran platform edukasi digital yaitu website dan mobile web Kao Life Academy.
Program Anak KAO sudah berlangsung sejak tahun 2016, sebagai salah satu bentuk wujud nyata kepedulian dan peran serta Kao Indonesia dalam melakukan edukasi promosi kesehatan untuk berkontribusi meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta pentingnya menjalankan protokol kesehatan baik di lingkungan rumah ataupun sekolah. Sampai saat ini program Anak KAO telah mengedukasi lebih dari 15.000 anak usia sekolah dasar dan menengah pertama dan untuk kelanjutan implementasi di tahun 2022 ini, diharapkan dapat menjangkau tambahan 10.000 anak Indonesia lainnya yang berada di 5 Provinsi Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengan dan Jawa Timur.
Susilowati, VP Marketing PT Kao Indonesia mengatakan, sejalan dengan Strategi ESG dan Visi perusahaan kami untuk dapat berkontribusi meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan melalui edukasi – sharing good knowledge. Kolaborasi sinergis ini menjadi salah satu wujud nyata kepedulian Kao Indonesia kepada masyarakat melalui Kampanye edukasi Anak KAO yang berfokus pada peningkatan kesadaran dan pemberian dukungan fasilitas sabun cuci tangan serta wastafel untuk anak usia sekolah yang diharapkan berperan menjadi agen perubahan lingkungan sekitarnya serta generasi penerus bangsa untuk Indonesia yang lebih baik.
“Kami sangat bangga upaya yang dilakukan Kao Indonesia dapat terus didukung oleh Kementerian Kesehatan, dan tentunya dapat berkelanjutan untuk mewujudkan pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang dimiliki oleh Kemenkes RI serta dapat berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi seluruh siswa peserta,” jelas Susilowati.
Baca Juga: Deteksi Dini Penyakit Menular, Kemenkes Pantau Kesehatan Jemaah Haji Pasca Kepulangan ke Tanah Air
Pandemi yang masih berlangsung sampai saat ini, memberikan dampak dan perubahan terhadap kehidupan masyarakat tak terkecuali anak-anak. Pembatasan mobilitas dan terbatasnya interaksi sosial bersama teman-teman di sekolah bukan hal yang mudah untuk dapat diterima oleh anak-anak termasuk pengetatan gaya hidup bersih dan sehat salah satunya adalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), yang juga merupakan salah satu protokol kesehatan utama. Kutipan data yang dihimpun dari UNICEF menyebutkan bahwa Diare dan ISPA menjadi penyakit yang paling banyak dialami oleh anak-anak di Indonesia dan diare menjadi penyebab kematian anak sebanyak 18% dari semua kematian anak-anak di bawah 5 tahun di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa CTPS memiliki peranan penting untuk mencegah penularan penyakit dan Covid-19.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan satuan pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Surat Edaran No. 3 Tahun 2020 yang menghimbau agar Pemerintah Daerah segera menginstruksikan satuan pendidikan untuk: 1. Mengoptimalkan peran UKS/M; 2. Memastikan ketersediaan sarana CTPS di berbagai lokasi strategis di satuan pendidikan; 3. Memastikan bahwa warga satuan pendidikan mempraktikkan CTPS (minimal 20 detik) dan mengeringkan tangannya (dengan/tanpa pengering tangan sekali pakai) dan PHBS lainnya.
dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO selaku Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI mengatakan, pihaknya mengapresiasi upaya Kao Indonesia dalam berkontribusi untuk mewujudkan pembudayaan Germas yang dilakukan secara berkelanjutan melalui Kampanye Anak KAO ini yang diharapkan dapat mendorong terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat di lingkup sekolah, mulai dari siswa-siswi, guru hingga masyarakat sekolah dan juga orang tua. Selain itu, edukasi terkait dengan peningkatan kesehatan mental dan jiwa bagi kelompok usia anak dan remaja juga penting dan menjadi tambahan poin dalam edukasi yang akan diselenggarakan nanti. Sehingga siswa sehat fisik, sehat jiwa, dan prestasi anak bangsa pun meningkat.
"Kolaborasi ini merupakan bentuk implementasi nyata dari Kemitraan Pentahelix yang melibatkan Kemenkes sebagai unsur Pemerintah, Kao Indonesia sebagai unsur Private Sector, masyarakat dan media massa yang sangat diperlukan," katanya.
Perubahan rutinitas sehari-hari akibat pandemi juga berdampak terhadap kesehatan mental dan emosional anak dan remaja. Hampir separuh rumah tangga melaporkan anak mengalami tantangan perilaku, seperti sulit berkonsentrasi (45 persen), mudah marah (13 persen), dan sulit tidur (6,5 persen). Oleh karena itu, topik terkait dengan kesehatan mental dan jiwa terutama pada usia anak dan remaja menjadi salah satu perhatian penting untuk peningkatan ketahanan psikososial pada kelompok anak dan remaja yang merupakan salah satu kelompok rentan yang perlu mendapat dukungan dari lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: Kemenkes Ungkap 5 Penyakit yang Paling Banyak Serang Jemaah Haji Indonesia
"Menjaga kesehatan jiwa penting agar mampu mengelola perasaan, memaksmalkan potensi diri dan menghadapi berbagai kondisi kehidupan sehingga bisa lebih sehat, bahagia kreatif dan semangat mencapai tujuan," tuturnya.
Bertepatan dengan Hari Anak Nasional yang diperingati pada 23 Juli lalu, menjadi momen yang tepat untuk Kao Indonesia melakukan kick off implementasi Anak KAO yang ditandai dengan penandatanganan PKS dan juga meluncurkan platform edukasi Kao Life Academy sebagai wujud nyata Inovasi untuk Peduli di era digital.
“Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat menjadi salah satu kunci utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Oleh karenanya, Kao Indonesia berupaya untuk secara berkelanjutan berkontribusi melalui kegiatan edukasi, baik yang menyasar anak usia sekolah seperti Anak KAO, maupun juga yang menyasar masyarakat luas melalui website www.Kaolifeacademy.com . Kao Life Academy diharapkan menjadi wadah edukasi bagi masyarakat luas terkait dengan kesehatan dan kebersihan. Kami menyadari bahwa di era digital saat ini, platform digital sangat dibutuhkan dan diminati untuk dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas. Dengan adanya Kao Life Academy ini juga menjadi wujud nyata implementasi Strategi ESG dan Visi Kao Indonesia yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap pembudayaan Germas yang dicanangkan pemerintah serta juga dapat melengkapi implementasi edukasi Anak KAO yang dilakukan secara hybrid," kata Susilowati.
Kao Life Academy merupakan platform digital yang dapat diakses melalui desktop dan mobile, berisikan informasi edukasi – sharing good knowledge terkait dengan kesehatan fisik, kesehatan mental dan kepedulian lingkungan untuk mendukung masyarakat Indonesia dalam mendapatkan literasi edukasi kebersihan dan kesehatan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Kao Life Academy juga dilengkapi oleh berbagai macam fitur dari mulai artikel, tools seperti skin check apps serta podcast. Kehadiran Kao Life Academy juga melengkapi implementasi Kampanye edukasi Anak KAO, dimana anak-anak dapat melakukan hybrid learning melalui platform Kao Life Academy. Dalam implementasinya, kegiatan Anak KAO nantinya juga akan mendapatkan dukungan dari Kementerian Pendidikan Budaya Riset dan Teknologi sejalan dengan Kampanye Sekolah Sehat yang diusung oleh Kemendikbudristek.