Suara.com - Sebagai bagian dari dari strategi Universal BPR untuk fokus melayani UKM dengan segmen Commercial dan Small Medium Enterprise (SME), Bank Universal BPR resmi mengumumkan Susatyo Anto Budiyono sebagai Direktur Utama. Jabatan ini efektif per 11 Juli 2022, sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), SR-49/KR.0113/2022.
"Kami menyambut dengan baik kedatangan Susatyo di Universal BPR. Pengetahuan dan pengalamannya dalam dunia perbankan akan mendukung strategi ekspansi yang kita miliki," ujar Kaman Siboro, Komisaris Utama Universal BPR.
Sebelum bergabung di Universal BPR, Susatyo berpengalaman lebih dari 30 tahun di dunia perbankan, antara lain Bank Mandiri selama 18 tahun, dengan jabatan terakhir sebagai Regional Retail Banking Head, Senior Vice President. Sebelumnya, Susatyo merintis karier di BII Maybank selama 12 tahun, dimulai dari Management Development Program (MDP) angkatan XII, Account Officer (AO), Kepala Cabang, Kepala Wilayah hingga Kepala Divisi.
Susatyo memiliki gelar sarjana dari Universitas Negeri Surakarta dan gelar master dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Baca Juga: Relawan UKM Sahabat Sandiuno Bogor Beri Bantuan Emak-emak Gelar Pelatihan Membuat Kerupuk Cangkalang
Sebagai informasi, per Juni 2022, Universal BPR memiliki kinerja yang Sehat. Mengacu pada rating sesuai kriteria Tingkat Kesehatan (TKS) OJK: Camel = 96 (sehat min ≥ 81 Sehat). Beberapa rasio yang bisa digaris bawahi antara lain CAR 16.5% (min ≥ 12 % Ssehat) dan NPL 2.5% (Sehat maks ≤ 5%).
Universal BPR merupakan lembaga keuangan bank yang menerima simpanan dana pihak ketiga dalam bentuk deposito dan tabungan, lalu disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman dengan jaminan sertifikat rumah (SHM/SHGB).
Universal BPR didirikan pada 2003 oleh Kaman Siboro dan Stephen Satyahadi, yang berpengalaman lebih dari 30 tahun di sektor perbankan. Sebagaimana bank umum, Bank Universal BPR terdaftar dan diawasi OJK dan merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Universal BPR secara grup afiliasi memiliki 10 kantor layanan yang tersebar di 8 kota Indonesia.
Baca Juga: Ini Tantangan UKM Indonesia Agar Bisa Bersaing di Tingkat Global