Suara.com - PT Bank Neo Commerce Tbk telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Kamis, (21/6/2022). Dalam RUPS, para pemegang saham menyetujui rencana perseroan untuk melakukan Penambahan Modan dengan Hak memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD), sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar saham.
Direktur Utama BNC, Tjandra Gunawan mengatakan, dana dari rights issue ini akan digunakan untuk memperkuat modal inti serta untuk modal kerja pengembangan usaha perseroan berupa penyaluran kredit dan kegiatan operasional perbankan lainnya.
"Dan menyetujui Perseroan untuk peningkatan modal ditempatkan dan disetor dalam rangka pelaksanaan PMHMETD," tutur Tjandra dalam keterangan persnya pada Kamis, (21/6/2022).
Di sisi lain, RUPS juga menyetujui dan mengesahkan laporan keuangan tahunan untuk tahun buku 2021 serta laporan pertanggungjawaban direksi dan tugas pengawasan dewan komisaris.
Baca Juga: Edy Rahmayadi Klaim RUPS PSMS Medan Sesuai Aturan
Tjandra menyampaikan, dalam laporan tersebut, pencapaian kinerja perseroan cukup baik. Hal ini tercermin dari indikator pertumbuhan asset yang mencapai Rp11.337,80 miliar per 31 Desember 2021, melonjak dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2020 yaitu sebesar Rp5.421,32 miliar, juga kenaikan secara signifikan sebesar 106,02% penghimpunan Dana Pihak Ketiga menjadi Rp8.124,42 miliar, dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp3.943,47 miliar.
Dewan Komisaris melaporkan bahwa Perseroan senantiasa fokus pada penerapan praktek tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) sesuai rencana yang telah disusun. Selama tahun 2021, Direksi Perseroan terus melakukan optimalisasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab organ GCG berdasarkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Menyetujui untuk tidak melakukan pembagian dividen kepada Pemegang Saham untuk Tahun Buku 2021," imbuhnya.
Dalam rapat tersebut, Direksi Perseroan juga melaporkan pertanggungjawabannya atas realisasi penggunaan dana tersebut. Penggunaan Dana hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV Perseroan, di mana Perseroan berhasil memperoleh hasil bersih PUT IV sebesar Rp248.036.256.200. Realisasi dari penggunaan dana hasil bersih PUT IV adalah untuk Penyaluran Kredit sebesar Rp186.533.212.430. dan untuk Kegiatan Operasional Perbankan sebesar Rp61.503.043.770.
Kemudian, Penggunaan Dana hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) V, di mana Perseroan berhasil memperoleh hasil bersih sebesar Rp2.502.769.788.900. Dana hasil bersih dari PUT V rencananya akan digunakan untuk penyaluran kredit, kegiatan operasional perbankan, pengembangan teknologi informasi, dan memperkuat rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).
Baca Juga: XL Axiata Catatkan Pendapatan Rp 26,8 Triliun, Fokus Kekuatan Jaringan
Realisasi dari penggunaan dana hasil bersih PUT V sampai dengan periode 30 Juni 2022 adalah untuk Penyaluran Kredit sebesar Rp375.415.468.335, Kegiatan Operasional Perbankan sebesar Rp451.302.574.726, Pengembangan Teknologi Informasi sebesar Rp69.328.734.936 dan Memperkuat rasio KPMM : Rp375.415.468.335.