Suara.com - Pada tahun 2021 lalu, Nyalanesia berhasil memfasilitasi lebih dari 54.000 pendidik dan peserta didik dari berbagai wilayah di Indonesia untuk berkarya dan mengembangkan kompetensinya melalui program GSMB Nasional 2021. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran penting Sosialisator Program Literasi Nasional tahun 2021 (SPL Nasional 2021) yang dikembangkan oleh Nyalanesia.
SPL Nasional adalah penggerak literasi nasional yang dibentuk, dilatih, dan dikembangkan oleh Tim Nyalanesia dengan tujuan guna melakukan percepatan sosialisasi dan pengembangan gerakan literasi nasional serta pengembangan kompetensi penggerak literasi hingga ke pelosok negeri.
"Sejumlah 86 SPL Nasional tahun 2021 hadir di puluhan kota/kabupaten dari berbagai wilayah Indonesia untuk menjadi fasilitator bagi sekolah-sekolah dalam mengembangkan program literasi dan mendorong guru-guru dan siswa-siswi di sekolah untuk berkarya dan menerbitkan buku bersama," ujar Ketua SPL Nasional, Arifin Nurdin, dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Minggu (3/7/2022).
Untuk mengapresiasi dedikasi dan kontribusi yang telah dicurahkan oleh para penggerak literasi, Nyalanesia memilih 3 SPL Nasional terbaik. Pada momen puncak acara Festival Literasi Nasional 2022, tiga SPL Nasional terbaik ini dimumkan dan berhak mendapatkan apresiasi berupa hadiah dan penghargaan dari Nyalanesia.
Baca Juga: Psikolog Ini Beri Kiat-kiat Edukasi Pada Anak Agar Terhindar dari Pelecehan Seksual
"Setelah menjalani masa bakti selama 3 bulan dengan melakukan sosialisasi dan menjadi fasilitator bagi sekolah-sekolah di daerah masing-masing, kami memilih 3 SPL Nasional yang terbaik. Mereka merupakan para penggerak literasi yang paling banyak berhasil memfasilitasi sekolah di daerahnya," ujar Arifin.
Vera Fitriani, pengerak literasi dari Sidoarjo, berhasil menjadi Juara 1 SPL Nasional Terbaik tahun 2021. Ia berhasil memfasilitasi 77 sekolah selama 3 bulan masa baktinya menjadi SPL Nasional 2021.
"Saya sangat mensyukuri dan menjadi lebih semangat lagi untuk terus memberikan terbaik kepada yang telah mempercayai saya, mulai dari sekolah-sekolah, Ketua MKKS, K3S, Kepala Dinas, dan keluarga. Saya harus selalu memberikan kerja terbaik dan membanggakan bagi Kabupaten Sidoarjo," ujar Vera saat membagikan kesannya ketika menjadi SPL Nasional terbaik.
Selain menjadi SPL Nasional terbaik, Vera juga telah berhasil menginisiasi diadakannya program Festival Literasi Sidoarjo tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendididkan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo bersama Nyalanesia. Melalui program ini, ia berhasil memfasilitasi lebih dari 15.800 pendidik dan peserta didik di Kabupaten Sidoarjo.
"Nyalanesia menurut saya sangat kreatif, termasuk dari program-program yang dijalankannya. Namun, kita harus terus berkembang menjadi lebih baik, bersama-sama terus membangun, supaya Nyalanesia terus menjadi yang terdepan dan terbaik dalam pengembangan literasi di Indonesia," pungkas Vera.
Baca Juga: Ulasan Buku Kiat Jitu Anak Gemar Baca Tulis: Manfaat Membaca dan Menulis
Lalu untuk Juara 2 SPL Nasional Terbaik diraih oleh Jemima Mulyandari, pengerak literasi dari Kota Denpasar yang berhasil memfasilitasi 61 sekolah di daerahnya selama masa bakti di tahun 2021. Jemima merupakan penggerak literasi yang telah bergabung dalam SPL Nasional selama tiga angkatan berturut-turut, sejak diinisiasinya program ini pada tahun 2019.
"Senang dan bahagia pastinya. Bisa juara itu bonus bagi saya. Bonus yang sangat membahagiakan tentunya. Karena juara itu hanya tentang angka. Sementara yang paling berharga adalah tentang kepuasan bagaimana hidup saya bisa menjadi berkat dan membawa manfaat bagi orang lain," ujar Jemima saat membagikan kesan yang dirasakan saat menjadi juara 2 SPL Nasional terbaik tahun 2021.
Selain menjadi SPL Nasional terbaik tahun 2021, Jemima juga telah berhasil menginisiasi diselenggarakannya program Festival Literasi Denpasar pada tahun 2020 dan 2021, serta direncanakan untuk diselenggarakan kembali di tahun 2022 ini, dengan berkolaborasi bersama Disdikpora Kota Denpasar dan Nyalanesia.
"Harapan saya ke depan, semoga Nyalanesia mau terus mengembangkan diri, mempertahankan apa yang sudah baik, sekaligus terus bersemangat merancang program dan inovasi literasi yang menarik dan bermanfaat, sehingga Nyalanesia akan terus menyala, makin bersinar dan terus memancarkan cahaya terang yang akan menyingkirkan kegelapan di dunia literasi Indonesia yang saat ini masih terpuruk. Demi Indonesia yang lebih baik lagi ke depannya. Mari nyalakan masa depan," pungkas Jemima.
Albertus Muda, penggerak literasi dari Lembata, Nusa Tenggara Timur, berhasil menjadi juara 3 SPL Nasional Terbaik tahun 2021.
"Dengan terpilihnya saya sebagai juara tiga SPL Nasional 2021, membuat saya semakin percaya diri karena hal itu menjadi bukti bahwa sekolah-sekolah yakin jalan literasi yang digagas Nyalanesia sangat penting untuk pengembangan kompetensi menulis siswa, guru, dan kepala sekolah di sekolah mereka masing-masing," ujar Albertus.
Lebih lanjut, Albertus juga menceritakan bahwa pengalaman paling berkesan saat menjadi SPL Nasional baginya adalah ketika sekolah-sekolah yang dikunjungi menyambut dengan hangat dan antusias, serta merespon semua proses dengan baik. Selain itu, ia juga merasa senang karena mendapat kesempatan dan diberi tempat oleh Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Lembata untuk melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah secara bersamaan di Perpustakaan Daerah.
Founder Nyalanesia, Lenang Manggala, mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kontribusi yang telah dicurahkan seluruh SPL Nasional 2021 dalam mengembangkan program literasi di tingkat daerah dan nasional.
"Terima kasih karena telah ambil bagian dalam memberikan akses bagi para pendidik dan peserta didik di seluruh Indonesia untuk dapat mengembangkan kompetensi dan produktivitas berkarya mereka," ujar Lenang.
Setelah sukses di tahun-tahun sebelumnya, Nyalanesia kembali mengundang para pegiat literasi dan pendidik di Indonesia yang memiliki minat serta kompetensi dalam bidang literasi, untuk menjadi bagian dari keluarga besar SPL Nasional Angkatan IV di tahun 2022 ini. Dengan periode masa bakti selama 3 bulan, diharapkan 100 SPL Nasional dapat berhasil meningkatkan budaya literasi dan mutu pendidikan di kota/kabupaten yang menjadi domisilinya.