Milad Dompet Dhuafa ke 29, Parni Hadi: Kita Renungkan Melalui Maturnuwun, Mohon Ampun & Mohon Dituntun

Minggu, 03 Juli 2022 | 10:04 WIB
Milad Dompet Dhuafa ke 29, Parni Hadi: Kita Renungkan Melalui Maturnuwun, Mohon Ampun & Mohon Dituntun
Milad ke 29 Dompet Dhuafa. (Dok: Dompet Dhuafa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Dompet Dhuafa ini terlahir dari cinta. Makanya tidak salah kita juga memiliki buletin yang namanya Swara Cinta. Kemudian Dompet Dhuafa telah menemukan jati diri sebagai lembaga zakat. Waktu awal-awal pencetusannya, rekan-rekan pencetus menanyakan kepada para alim ulama untuk mendapatkan legitimasi bahwa zakat boleh dikelola oleh swasta, dari berbagai upaya dari rekan-rekan maka ini bisa terwujud, bahkan Dompet Dhuafa menjadi yang menginisiasi undang-undang zakat,” ucap PJS Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Rahmad Riyadi.

Rahmad juga mengajak seluruh insan Dompet Dhuafa untuk terus mengevalusai diri dengan bermuhasabah dan meningkatkan layanan kepada para penerima manfaat. Selain itu, niat hati yang lurus untuk mengabdikan diri membantu masyarakat membutuhkan, juga menjadi pesan dari Rahmad.

“Dalam kesempatan 29 tahun Dompet Dhuafa ini, yang perlu kita lakukan adalah muhasabah. Yang pertama tentu bagi eksponen yang ada di Dompet Dhuafa bahwa ini adalah bentuk kecintaan terhadap kaum lemah (dhuafa). Ini yang harus menjadi titik tolak para amil saat bekerja di Dompet Dhuafa. Yang kedua, Dompet Dhuafa sejatinya bukan hanya lembaga zakat, melainkan juga menerapkan ukhuwah basyariyah, yaitu kemanusiaan. Hal yang ketiga adalah kita sebagai amil tentu kita perlu mawas diri, mencoba meluruskan niat kita, dan pada kesempatan kali ini disampaikan juga bahwa hasil audit kinerja dan keuangan Dompet Dhuafa kembali dianugerahi WTP (Wajar Tanpa Pengecualian)," tutur Rahmad.

Acara milad tersebut juga turut diisi dengan pembacaan puisi perenungan karya Parni Hadi. Puisi ini menjelaskan bagaimana trilogi kemiskinan dan bencana yang telah dijelaskan dalam sambutan sebelumnya. Sejatinya puisi ini harus menjadi renungan bagi seluruh insan Dompet Dhuafa dan masyarakat Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI