Byru.id mempermudah pemberi kerja dengan data kontak pelamar yang terverifikasi, kesesuaian skill pencari kerja, verifikasi identitas (KTP) agar membuat mereka tenang. Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) akan membantu pemberi kerja dan pelamar untuk menemukan pekerjaan atau pemberi kerja yang tepat, dengan menggunakan situs untuk memudahkan para anggota untuk mendapatkan layanan tanpa harus mendownload aplikasi terlebih dahulu.
“Pekerja informal kerap menjadi warga kelas 3 dari layanan berbasis elektronik. Byru.id ingin memastikan proses pencarian kerja lebih mudah. Hanya Dalam waktu 3 menit setelah registrasi lengkap, pelamar mendapatkan lowongan kerja sesuai minat,” ujar CEO dan Founder Byru.id, Nathaniel Nugroho Liman.
Jumlah pekerja informal Indonesia capai 77,91 Juta pada 2021. Jumlah tersebut naik 0,3% dari tahun sebelumnya yang sebesar 77,68 juta orang.
Melihat trennya, jumlah pekerja informal terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Pada 2016, jumlah tenaga kerja informal sebesar 68,2 juta orang. Jumlahnya bertambah 1,2% menjadi sebanyak 69,02 juta orang pada 2017.
Fasilitas inklusi keuangan lewat akses gaji lebih awal atau kasbon juga akan hadir membantu pekerja untuk menjembatani masalah keuangan saat gaji belum diterima. Pekerja dapat dengan mudah mengajukan permintaan kasbon setelah memenuhi persyaratan kerja. Pemberian kasbon sesuai dengan hasil kerja, sebagai langkah manajemen resiko.
Mereka juga bisa mencatat hasil kerja untuk menunjukan prestasinya. Segala fitur lengkap memang akan tersedia lewat aplikasi. Fitur-fitur yang disematkan pada super apps Byru.id akan membantu meningkatkan kredibilitas dan integritas pekerja.
“Impian pencari kerja untuk dapat lebih maju pun kami sediakan melalui Byru Academy. Sebab, mereka perlu untuk membekali diri dengan keahlian yang sesuai. Dengan fitur Training Path bekerjasama dengan jejaring balai pelatihan kerja atau pelatihan vokasi di tanah air, akan membantu mereka mempersiapkan masa depan,” jelas Nathaniel.
Menurut Nathaniel, solusi teknologi online saat ini sebagian besar baru menyasar pekerja intelektual atau knowledge worker. Sebaliknya, para pekerja informal belum banyak memiliki pilihan solusi berbasis teknologi.
“Byru.id ingin melayani para pekerja kerah biru dengan layanan dari awal sampai akhir. Kami memiliki cita-cita untuk menjadi layanan pekerja nasional dengan beragam kebutuhan para pekerja kerah biru dengan mudah,” kata Nathaniel.
Baca Juga: Bantuan Subsidi Upah: Cemburu Sosial Bagi Puluhan Juta Pekerja Informal