Suara.com - Perjalanan sebuah lagu dimulai dari tangan musisi yang menciptakannya, hingga akhirnya dapat didengar di berbagai kanal musik, mulai dari platform streaming musik digital, broadcast, dan media sosial.
Namun, di tengah proses tersebut, juga ada audiens atau pendengar yang seleranya perlu dipertimbangkan, serta record label atau manajemen artis yang harus mampu menyesuaikan dan menangkap selera pasar agar lagu tersebut berhasil.
Bagi seorang musisi, bakat saja tak cukup untuk membuat karya mereka dikenal dan diapresiasi oleh pendengar musik. Musisi juga harus mampu memahami selera pendengarnya.
Penulis dan pelantun lagu 'You Let Her Go Again', Faiz Novascotia Saripudin, menceritakan bahwa, "Tidak ada aturan dalam berkreasi di musik. Membuat lagu bisa dari liriknya dulu atau musiknya, itu terserah kalian. Kalau gue biasanya barengan, cuma dapat inspirasinya yang lama, dan biasanya datang dari pengalaman atau perasaan pribadi. Yang penting dalam membuat lagu adalah you like what you make and have fun doing it."
Baca Juga: Lagu Beatbox NCT DREAM Berhasil Puncaki Soompi Music Chart Minggu Ini!
Faiz, dalam sesi Resso Coaching Clinic yang diselenggarakan secara virtual, mengatakan bahwa sebagai musisi yang berkolaborasi dengan label, harus sama-sama terbuka atas masukan yang diberikan, harus bisa saling berkompromi dan berkomunikasi dengan baik.
Dari input yang diberikan oleh pihak label, bisa jadi lagu awal yang diciptakan akan berbeda dengan versi akhir yang dipasarkan. Tentunya, hal ini karena record label memiliki pandangan yang berbeda dalam menilai sebuah karya lagu.
Menurut Mahavira Wisnu Wardhana - biasa dipanggil Inu - yang mewakili Wonderland Records, dan memiliki pengalaman mengkurasi musik dan musisi, diperlukan intuisi yang kuat dalam menilai sebuah lagu.
"Antara lagu dan penyanyi yang cocok untuk membawakannya harus setara dan saling menunjang, tidak ada yang overshadow. Singer-songwriter biasanya memiliki keuntungan karena dapat menampilkan musik yang sesuai dengan karakter mereka sendiri," jelas Inu, mengutip siaran tertulis.
Namun, saat mereka masuk dalam label, musisi diharapkan bisa fokus dalam membuat musik dan memberikan kepercayaan bagi label untuk mengurus semua hal terkait bisnis, mendeliver lagu untuk market yang lebih besar.
Baca Juga: 3 Lagu K-Pop Berjudul 'Best Friend' ini Ternyata Punya Makna Beda Lho!
Dalam proses bergulirnya lagu masuk ke ranah pendengar, Matthew Tanaya, Artist Promotion Lead Resso Indonesia mengungkapkan bahwa experience pendengar menjadi fokus platform streaming musik seperti Resso.
"Ada kurasi atas lagu-lagu yang kami lakukan untuk playlist, tapi playlist hanya salah satu cara bagaimana users discover lagu. Yang juga penting adalah, kemudahan dan kenyamanan dalam mengakses lagu, serta memahami selera lagu seperti apa yang selanjutnya akan didengar oleh mereka," kata Matthew.
Masih dalam konteks bagaimana lagu mencapai pendengar, "Peran TikTok saat ini sudah merupakan platform untuk music discovery, baik untuk artis pendatang baru maupun yang sudah terkenal," tutur Vanessa Intan, Growth Operations Manager TikTok Indonesia.
Menurutnya, terdapat simbiosis yang powerful antara kreator konten dengan artis; bagaimana artis menginspirasi kreator konten untuk berkreasi, dan sebaliknya, kreator mendukung karya artis dengan membuat musik tersebut trending.
Itu sebabnya, penting untuk menjaga hubungan yang baik antara musisi dengan record label atau distributor, karena mereka yang memiliki direct access dengan streaming platforms, dan yang bisa memastikan karya musik para musisi ini masuk ke dalam playlist.