Bangga Banget, Makanan dan Minuman dari Indonesia Mejeng di Festival Afrika Selatan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 20 Juni 2022 | 23:37 WIB
Bangga Banget, Makanan dan Minuman dari Indonesia Mejeng di Festival Afrika Selatan
Sejumlah produk makanan dan minuman Indonesia dipamerkan dalam Africa's Big 7 yang diselenggarakan di Gallagher Convention Center, Johannesburg, Afrika Selatan pada 19-21 Juni 2022. ANTARA/HO-KBRI Pretoria.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Makanan dan minuman asal Indonesia kembali menjadi perbincangan mancanegara. Terbaru, sejumlah produk Indonesia mendapat tanggapan positif dari peserta pameran Africa's Big 7.

Africa's Big 7 adalah pameran industri makanan dan minuman tahunan yang diselenggarakan di Gallagher Convention Center, Johannesburg, Afrika Selatan pada 19-21 Juni 2022.

Melalui kerja sama Indonesian Trade and Promotion Center (ITPC) Johanessburg dan KBRI Pretoria, Indonesia mendatangkan 16 “raksasa” pelaku industri makanan dan minuman untuk berpartisipasi dalam pameran tersebut, di antaranya PT Mayora Indah, PT Forisa Nusapersada, PT Rodamas Inti Internasional, PT Indofood Sukses Makmur, Kalbe International, PT Kaldu Sari Nabati Indonesia, PT Sumber Kopi Prima (Caffino), PT Pulau Sambu (Kara), Orang Tua Grup; serta CV Kapiten Nusantara, PT Pancatani Rahayu Internasional, CV Jaya Abadi (Regal), PT Dolphin Food & Beverages Industry, serta PT Niramas Utama (Inaco).

Dalam keterangan tertulisnya, Senin, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Pretoria Victor J. Sambuaga menyambut baik keikutsertaan keenam belas produk makanan populer di Indonesia, yang disebutnya dapat mendukung tujuan Indonesia untuk meningkatkan hubungan perdagangan dengan Afrika Selatan.

Baca Juga: Dari Sambal Teri hingga Rendang Daging, Jemaah Haji Bawa Pengobat Rindu di Tanah Suci

"Saya memberi apresiasi kepada upaya perusahaan-perusahaan Indonesia yang hadir pada pameran ini, yang sudah tentu memberikan dukungan kepada upaya membuka pasar baru dan mempromosikan produk-produk Indonesia dan juga secara tidak langsung akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan perdagangan kedua negara, Indonesia dan Afrika Selatan serta negara-negara sekitarnya," jelas Victor sesaat setelah membuka secara resmi Paviliun Indonesia di arena Africa’s Big 7.

Direktur ITPC Johannesburg Tonny Hendriawan dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa hadirnya produk-produk makanan dan minuman Indonesia diharapkan dapat meningkatkan citra produk Indonesia di Afrika Selatan.

“Pameran ini juga dapat menjadi sarana memperluas akses pasar di Afrika Selatan dan juga tak ketinggalan negara-negara lain di kawasan selatan Afrika,” ujar Tonny.

Catatan kinerja perdagangan Indonesia dengan Afrika Selatan menunjukkan tren positif di mana total perdagangan meningkat 37 persen dari 1,99 miliar dolar AS (sekitar Rp29,5 triliun) pada 2019 menjadi 3,76 miliar dolar AS (sekitar Rp55,7 triliun) pada 2021.

Nilai ekspor Indonesia ke Afrika Selatan juga meningkat sebesar 28 persen dari 1,17 miliar dolar AS (sekitar Rp17,3 triliun) pada 2019 menjadi 1,93 miliar dolar AS (sekitar Rp28,6 triliun) pada 2021.

Baca Juga: Ditemukan di Afrika Selatan, Ini Daftar Negara yang Terserang Omicron BA.4 dan BA.5

Pada periode yang sama, ekspor produk makanan olahan Indonesia ke Afrika Selatan dalam tiga tahun terakhir meningkat cukup tinggi sebesar 126 persen dari 83 ribu dolar AS (sekitar Rp1,2 miliar) menjadi 429 ribu dolar AS (sekitar Rp6,4 miliar). Sementara itu, untuk produk minuman mengalami kenaikan ekspor sebesar 2 persen dari 21,8 ribu dolar AS (sekitar Rp323 juta) menjadi 22,9 ribu dolar AS (sekitar Rp339 juta).

Melihat tren positif dalam tiga tahun terakhir untuk ekspor makanan olahan dan minuman ke Afrika Selatan, diharapkan produk-produk Indonesia yang hadir di pameran Africa’s Big 7 dapat meningkatkan pangsa pasar produk ini dan menjadi peluang bisnis untuk memperluas pasarnya kepada konsumen Afrika Selatan dan negara-negara lain di kawasan Afrika. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI