Suara.com - Pusat transit transportasi umum yang terintegrasi hunian, pusat perbelanjaan, dan ruang terbuka hijau atau yang dikenal dengan istilah Transit Oriented Development atau TOD jadi solusi masalah di masyarakat modern.
Ini karena TOD jadi titik pertemuan antara kendaraan pribadi yang digunakan dari rumah, untuk menuju tempat kerja maupun ruang bersosialisasi bersama keluarga dan sahabat.
Guru Besar Arsitektur Universitas Indonesia, Prof. Ir. Gunawan Tjahjono M.Arch., Ph.D mengatakan kehadiran TOD salah satu tanda kota tersebut adalah kota pintar dan efisien untuk masyarakat beraktivitas.
Apalagi, menurut Prof. Gunawan, umumnya TOD bisa membuat masyarakat mengakses seluruh fasilitas kota hanya dengan berjalan kaki, dari satu tempat ke tempat lain, sehingga lebih hemat energi dan menyehatkan.
Baca Juga: Anies Inginkan Pasar Senen Blok VI Jadi Ikon Baru
“Ada yang bilang jalan kaki itu setengah mil atau 800 meter atau sekitar 10 menit. Namun, ada juga yang mengatakan 400 meter. Sangat tergantung kondisi kotanya. Tapi dia harus memiliki transit point untuk bisa mengembangkannya, dan semestinya dirancang humanis agar masyarakat nyaman dalam beraktivitas," terang Prof. Gunawan melalui rilis Tower Creativo yang diterima suara.com, Sabtu (8/6/2022).
Menariknya, salah satu TOD ini sedang dibangun PT Jaya Real Property, Tbk (JRP) bekerjasama dengan pemerintah pusat seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, PT KAI hingga Pemerintah Kota Tangerang, yaitu TOD Pondok Ranji, yang lokasinya sangat dekat dengan Stasiun KRL Pondok Ranji.
"Dengan adanya pembangunan Peningkatan Aksesibilitas di Stasiun Pondok Ranji ini akan meningkatkan jangkauan pelayanan terhadap lingkup masyarakat yang lebih luas, sehingga lebih banyak masyarakat dapat menikmati manfaat dan pelayanan prima yang dihadirkan oleh negara dan seluruh stakeholder," ujar Menteri Perhuhungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Ia juga berharap jika pembangunan TOD Pondok Ranji bisa jadi contoh atau pilot project yang nantinya bisa diaplikasikan di beberapa daerah.
"Saya harap kerja sama ini dapat menjadi pilot project bagi kolaborasi baru bagi negara, sektor BUMN dan swasta lainnya untuk turut berperan aktif bagi pembangunan Indonesia kita tercinta," tambah Menhub Budi.
Baca Juga: Pembangunan Ulang Pasar Senen Habiskan Rp 900 Miliar
Adapun pengembangan TOD Pondok Ranji ini dimulai dengan peremajaan stasiun, membuatan akses baru stasiun agar lebih mudah dan nyaman dilewati, disambungkan jaringan shuttle bus InTrans Bintaro yang bisa melewati CBD Bintaro Jaya dan Bintaro Plaza, maupun pedestrian lebar dan nyaman yang dilalui sambil berjalan kaki.
Nantinya, TOD Pondok Ranji bakal jadi kawasan superblok seluas 29 hektar yang saling terkait satu sama lain antara Stasiun Pondok Ranji, Bintaro Plaza Residences, pusat perbelanjaan Bintaro Plaza, Aviary Park, rumah sakit dan berbagai pusat pendidikan serta kawasan komersial lainnya.
Di dalam TOD Pondok Ranji ini juga tersedia hunian konsep one stop living, Tower Creativo tower di Bintaro Plaza Residences, yang diprediksi bisa menjawab semua harapan generasi milenial.
Tower Creativo dinilai mengakomodir gaya hidup milenial dalam mengakses transportasi umum, tempat tinggal untuk membina keluarga kecil, mengejar cita-cita hingga bisa bergabung dengan komunitas kreatif.
Selain itu, hunian ini dibuat bisa lebih mudah mengakses stasiun KRL Pondok Ranji hanya dengan berjalan kaki, sehingga jika ingin menuju Pusat Bisnis Sudirman bisa ditempuh dalam waktu 20 menit. Ini karena bangunan ini mengusung konsep Live, Create & Collaborate bagi profesional muda.
Tidak kurang dari 656 unit hunian tipe studio akan dibangun JRP terdiri dari 1 bedroom dan 2 bedroom. Bakal dibuka juga 48 unit coffice atau creative office, yang didesain ala milenial, ditambah creative hub yang digadang-gadang jadi pusat komunitas anak muda berkreasi.
Menariknya lagi, bangunan ini dekat dengan Aviary Park, yakni taman yang jadi paru-paru kota dan pelestarian alam, yang dikelola langsung Grup Taman Safari, sehingga udara lebih bersih dan menyehatkan.