Isu Lingkungan Kian Meresahkan, DKI Jakarta Baru Miliki 5,1 Persen Ruang Terbuka Hijau

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 15 Juni 2022 | 18:03 WIB
Isu Lingkungan Kian Meresahkan, DKI Jakarta Baru Miliki 5,1 Persen Ruang Terbuka Hijau
Ilustrasi ruang terbuka hijau. (Kebun Kumara - DBS)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Melalui Undang-Undang Penataan Ruang, Pemerintah Indonesia menetapkan proporsi pembangunan infrastruktur dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ideal di wilayah perkotaan, yaitu paling sedikit terdiri dari 30 persen RTH.

Jika DKI Jakarta memiliki luas sekitar 662 km², maka sekitar 198 km² seyogyanya merupakan kawasan RTH. Namun faktanya, saat ini DKI Jakarta memiliki sekitar 33,3 km² RTH atau baru 5,1 persen dari total luas wilayah.

Melihat kondisi ini, Kebun Kumara, wirausaha sosial di Indonesia, yang berfokus membangun kesadaran dan mendekatkan masyarakat kota dengan gaya hidup yang lebih selaras dengan alam, tidak tinggal diam.

Wirausaha sosial yang berdiri sejak Juli 2016 ini fokus pada dua hal, yaitu memberikan edukasi untuk anak dan dewasa, serta menyediakan layanan edible landscaping sembari terus menjalankan kampanye berkelanjutan.

Baca Juga: Mengenal Taman Kota Intan, Punya Pemandangan yang Elok dengan Suasana Santai di Lingkungan Pemkab Landak

Co-Founder Kebun Kumara Siti Soraya Cassandra berkata, “Kebun Kumara ingin menjadi wadah untuk masyarakat kota belajar mengenai gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan selaras dengan alam agar mereka merasa berdaya dan memiliki peran dalam isu lingkungan. Aspirasi ini dapat diwujudkan dengan membangun kebiasaan sehari-hari, seperti merawat tanaman, mengkompos, atau berkebun. Untuk itu, kami menyelenggarakan aneka pelatihan dan kegiatan yang diperuntukkan bagi anak-anak, dewasa, komunitas, sekolah, dan perusahaan. Sejak tahun 2016, kami sudah memberikan pelatihan ke lebih dari 5.000 peserta.”

Dalam mengedukasi masyarakat tentang tata ruang kota yang ideal, Kebun Kumara menghadirkan berbagai workshop seputar kegiatan berkebun, pemilahan sampah melalui teknik composting dan ecobrick, serta Nature Playschool atau kelas edukasi anak berbasis outdoor dan nature play.

Selain itu, Kebun Kumara menyediakan bibit, gardening kit, dan media tanam untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin belajar berkebun di rumah.

Kebun Kumara juga menghadirkan edible landscaping, jasa pembuatan kebun mulai dari desain hingga konstruksi sebagai bentuk pelayanan Kebun Kumara bagi masyarakat yang ingin memiliki kebun pangan pribadi di rumah.

Untuk menyuarakan misinya, Kebun Kumara secara konsisten menjalankan kampanye berkelanjutan dan berkolaborasi dengan berbagai wirausaha sosial lainnya, salah satunya dalam kampanye utamanya yang bertajuk No Pollution Resolution.

Baca Juga: 30% RTH di Jakarta akan Ditanami Tanaman Hortikultura

“Berbekal tekad untuk membantu mewujudkan ruang untuk alam dalam zona sehari-sehari, kami bersyukur mendapatkan sambutan baik dari masyarakat. Dalam empat tahun terakhir, kami telah berhasil menggarap 43 proyek lanskap kebun, dengan total luas area sebesar 24,515m2 yang terletak di kawasan perumahan atau area sekolah,” ucap Siti Soraya Cassandra, mengutip siaran pers yang diterima Suara.com.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI