Suara.com - Ketika seseorang sudah mulai mahir menjelajah dunia pasar modal, muncul pertanyaan, mana yang lebih menguntungkan di antara investasi dan trading saham.
Meski keduanya memang merupakan cara yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan aset yang dimiliki, keduanya tetap memiliki perbedaan. Lalu, mana yang lebih menguntungkan? Simak analisisnya satu per satu, mengutip siaran tertulis Ternak Uang.
Trading Saham
Trading saham berarti menjual dan membeli saham untuk memperoleh keuntungan. Dalam hal ini, para pelaku trading saham—yang sering disebut trader—akan punya target untuk dapat menjual dan membeli saham dalam waktu singkat tetapi dengan keuntungan yang sebesar-besarnya. Keuntungan ini didapatkan dari selisih harga jual dari harga beli saham yang mereka perdagangkan.
Trading dalam dunia keuangan sendiri sebenarnya tidak hanya menjual dan membeli saham saja, tapi juga forex, crypto, sampai emas.
Menariknya, trading saham bisa kamu lakukan baik di pasar saham yang bersifat lokal ataupun di pasar internasional. Didukung dengan perkembangan teknologi akhir-akhir ini, memang, trading saham semakin mengglobal.
Investasi Saham
Hampir sama saja dengan trading, karena targetnya tetap saja untuk memperoleh keuntungan. Tetapi, berinvestasi tidaklah seagresif berdagang, yang berusaha mendapatkan keuntungan tersebut dalam waktu sesingkat-singkatnya sebesar-besarnya. Dengan demikian, ada perbedaan durasi penyimpanan aset di sini.
Meski tidak seagresif trading saham, tetapi investasi juga bisa dilakukan dalam jangka waktu yang pendek. Minimal terjadi dalam hitungan bulan hingga tahunan. Lalu seperti halnya trading, kini investasi saham dapat dilakukan di pasar lokal dan internasional.
Dan inilah perbedaan antara investasi dan trading saham yang bisa jadi bahan pertimbangan saat memilih.
1. Jangka waktu
Trading saham dilakukan dalam waktu yang singkat. Para trader memegang sahamnya bisa hanya dalam hitungan hari dan jam untuk para day trader dan swing trader. Bahkan bisa juga dalam hitungan menit dan detik untuk intra day trader.
Investasi saham biasanya akan butuh waktu lebih panjang. Memang ada investasi tujuan jangka pendek, tetapi biasanya juga di bawah 1 tahun. Sebagai instrumen investasi, saham kurang cocok jika dimanfaatkan kurang dari 1 tahun, karena tingkat volatilitas pasar yang tinggi sehingga menyebabkan tingkat risiko juga lebih besar. Paling optimal, saham dikoleksi untuk jangka waktu lebih dari 5 tahun, semakin lama semakin baik.
Baca Juga: Admin Ditangkap, Hasil Arisan Bodong di Batam Sudah Jadi Rumah Mewah dan Mobil
2. Keuntungan yang ditarget
Karena trading saham jangka waktunya pendek-pendek, maka target keuntungan yang didapatkan juga biasanya tak terlalu banyak. Para day trader misalnya, mereka biasanya akan melakukan pembelian saham pada saat menjelang penutupan hari bursa, untuk kemudian dijual setelah pembukaan hari bursa keesokan harinya, dengan target capital gain sekitar 3% hingga 5%. Kriteria tradingnya berdasarkan kenaikan harga pembukaan, lonjakan volume, hingga akumulasi market maker.