Andalkan Kecerdasan Artifisial, Platform Job-Matching Ini Dibuat Khusus untuk Pencari Kerja di Era Pasca-Pandemi

Risna Halidi Suara.Com
Senin, 06 Juni 2022 | 22:08 WIB
Andalkan Kecerdasan Artifisial, Platform Job-Matching Ini Dibuat Khusus untuk Pencari Kerja di Era Pasca-Pandemi
Simulasi lamaran kerja
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mencari kerja tak lagi dilakukan secara konvensional dengan mengetuk pintu perusahaan satu per satu sembari membawa berkas-berkas yang diperlukan. Kini, mencari kerja bisa dilakukan secara online dengan mengandalkan kecanggihan teknologi digital.

Saat ini, kecerdasan artifisial atau AI juga didesain bisa mempertemukan pencari kerja dengan pemberi kerja, hanya melalui profil berbasis keterampilan yang dinamis dan progresif.

Salah satunya adalah KUPU, yang diharapkan dapat menjadi solusi memecahkan masalah pengangguran pasca-pandemi. Dikatakan Co-founder sekaligus CIO KUPU - Andry The, pandemi telah menyebabkan rekor pengangguran tertinggi selama satu dekade terakhir, yakni sebesar 7,07 persen.

Selain masalah pengangguran, muncul pula tren serta pergeseran masif dari sistem perjanjian kerja formal ke informal, yang ia sebut terjadi karena pemberhentian atau pemotongan jam kerja terhadap jutaan karyawan di Indonesia.

Baca Juga: Perubahan Teknologi Digital Berlangsung Cepat Menaker: Alumni UIN Sunan Ampel Surabaya, Harus Mampu Beradaptasi

Guna membekali para pencari kerja yang terdampak, pihaknya menyediakan rangkaian kursus daring yang akan terus dikembangkan bagi para pengguna.

"Kami membangun platform digital inklusif yang memungkinkan setiap pengguna memiliki kesempatan unjuk diri dan menampilkan sisi terbaik mereka, bahkan dengan latar belakang dan resume yang minimal," kata Andry dikutip dari siaran pers, Senin (6/6/2022).

Nantinya, platform tersebut secara otomatis akan menerjemahkan matriks data perilaku pengguna ke dalam sebuah model yang akan menunjukkan keterampilan dan kemampuan mereka, sesuai dengan yang dibutuhkan para pemberi kerja.

"KUPU juga menawarkan beragam pilihan akses peningkatan keterampilan dan keuangan agar pencari kerja selalu siap serta pemberi kerja dapat menekan biaya pelatihan dan tingkat turnover karyawan. Kami terus berkembang untuk menawarkan pengalaman yang menyenangkan dan menarik bagi pengguna kami," katanya.

Topik dan kurikulum di platform sendiri akan dikembangkan secara internal oleh pakar materi pelajaran untuk disesuaikan dengan lebih dari 300.000 lowongan pekerjaan yang tersedia saat ini.

Baca Juga: Kamu Pengguna Linkedin? Simak Tips agar Profil Linkedin Dilirik oleh HRD!

Setelah pengguna berhasil menyelesaikan kursus yang dikemas dengan singkat dan menyenangkan—dengan total lebih dari 6.000 unit—mereka akan mendapatkan beragam badge yang akan ditampilkan di profil mereka.

Badge tersebut berfungsi untuk mempertemukan mereka dengan lowongan pekerjaan yang paling sesuai dengan kemampuan dan keahlian mereka.

Sejak diluncurkan September 2021, platform tersebut telah membantu mempertemukan lebih dari 500.000 pengguna di Ibu Kota Jakarta dengan pemberi kerja yang sesuai dan menargetkan ekspansi ke wilayah Jabodetabek pada 2022 serta meluncurkan fitur menarik setiap bulannya.

"Selain itu, KUPU juga terus berkomitmen bekerja sama dengan pemerintah dalam inovasi dan transformasi digital serta menjadi solusi berkelanjutan menuju normalisasi pasar tenaga kerja," pungkas Andry.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI