D3TES, Solusi untuk Mendeteksi Kekurangan Vitamin D

Ferry Noviandi Suara.Com
Jum'at, 27 Mei 2022 | 03:21 WIB
D3TES, Solusi untuk Mendeteksi Kekurangan Vitamin D
Ilustrasi Vitamin D (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 telah menyadarkan banyak orang betapa pentingnya vitamin D. Dari situ juga diketahui kalau banyak masyarakat Indonesia kekurangan vitamin D di segala kelompok usia.

Menurut dr Devia Irene Putri selaku prakitisi kesehatan dari Klikdokter mengungkap faktor yang mempengaruhi kurangnya vitamin D. Antara lain karena jumlah paparan sinar matahari, rendahnya asupan vitamin D, usia, warna kulit, obesitas, kehamilan, menyusui dan sejumlah penyakit penyerta.

Sayangnya, orang banyak yang tidak tahu atau menyadari kalau dirinya kekurangan vitamin D. Hal itu karena kekurangan vitamin D memiliki gejala yang sering tidak disadari oleh manusia.

Gejala kekurangan vitamin D. [Sakatonik]
Gejala kekurangan vitamin D. [Sakatonik]

"Beberapa gejala kekurangan vitamin D ialah mudah lelah, mudah sakit, penyembuhan luka yang lebih lama, perubahan suasana hati, cenderung sedih dan murung, cemas berlebih, serta rambut rontok. Selain itu, juga mudah mengalami patah tulang meski tidak cedera berat, nyeri tulang, dan kram otot," ujar dr Devia.

Baca Juga: 7 Hal yang Dapat Menghambat Penyerapan Vitamin D

Agar masyarakat lebih mudah untuk mendektesi kemungkinan kekurangan vitamin D, Kalbe melalui Sakatonik Activ bekerja sama dengan Klikdokter menghadirkan D3TES, tools edukasi berbasis online pertama di Indonesia yang cepat dan praktis untuk mengetahui potensi kadar vitamin D dalam tubuh.

Tools edukasi berbasis online ini bisa dibuka melalui link pada akun Instagram @SakatonikAcitv.id. Pengguna dapat langsung mengisi data diri dan menjawab kuesioner singkatnya.

"Skrining mudah dilakukan, yakni dengan menjawab beberapa pertanyaan yang meliputi gejala, faktor risiko, ataupun gaya hidup secara singkat. Nantinya, hasil akan di bagi menjadi tiga kategori berdasarkan skoring yang sudah di tetapkan," imbuh dr Devia.

Setelah semua pertanyaan terisi, maka pengguna akan mendapatkan hasil kadar vitamin D untuk mendeteksi potensi kekurangan vitamin D pengguna. Tools edukasi tersebut juga dilengkapi dengan saran dan rekomendasi dari dokter mengenai tindak lanjut hasil deteksi tersebut.

Baca Juga: Inilah Masalah Kesehatan yang Bisa Mengganggu Penyerapan Vitamin D Dalam Tubuh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI