Suara.com - PT Merck Tbk (“Perseroan”), perusahaan sains dan teknologi terkemuka, hari ini menerima persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) atas Laporan Keuangan untuk tahun buku 2021, yang membukukan kinerja positif di tengah tantangan pandemi yang masih dihadapi di 2021 dan membagikan dividen sejumlah Rp107,5 miliar atau Rp240 per unit saham.
Presiden Direktur PT Merck Tbk, Evie Yulin mengatakan, pihaknya percaya bahwa capaian positif dan rebound yang membanggakan di tahun 2021 merupakan hasil kolaborasi bersama dengan pemangku kepentingan. Perseroan berupaya agar tetap bertumbuh menjadi perusahaan sains dan teknologi di bidang kesehatan yang unggul dan berkontribusi optimal bagi tercapainya tujuan keberlanjutan (Sustainable Development Goals).
"Untuk itu, Perseroan menjalankan banyak inisiatif strategis yang terbukti berhasil mempertahankan pangsa pasar, khususnya selama masa pandemi yang memaksa dunia melakukan transformasi digital lebih cepat," tutur Evie Yulin dalam Konferensi Pers secara daring pada Rabu, (25/5/2022).
Kinerja PT Merck Tbk Tahun 2021
Baca Juga: Naik 27%, PP Presisi Catatkan Laba Bersih Rp39,2 Miliar pada Kuartal I 2022
Perseroan kembali mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang kuat di tahun 2021, dimana Perseroan mencatatkan lonjakan pendapatan 62% menjadi sebesar Rp 1 triliun dari Rp656 miliar di tahun 2020. Kenaikan pendapatan tersebut diimbangi dengan membaiknya efisiensi operasional, sehingga di akhir tahun 2021 Perseroan mencatatkan kenaikan laba bersih 83% menjadi sebesar Rp132 miliar. RUPST menyetujui bahwa Perseroan membagikan final dividen untuk tahun buku 2021 sejumlah Rp107,5 miliar atau sejumlah Rp 240 per unit saham.
Total Aset, Liabilitas dan Ekuitas Perseroan pada tahun 2021 tercatat mencapai Rp1 triliun, Rp342 miliar dan Rp684 miliar, masing-masing naik 10%, 8% dan 12% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, rasio lancar tercatat 2,71, Liabilitas terhadap Ekuitas 0,50, Liabilitas terhadap Aset 0,33. Rasio profitabilitas terjaga dengan marjin laba kotor 37,46%, ROA naik menjadi 12,83% dari 7,73% dan ROE naik menjadi 19,25% dari 11,74%.
Kinerja Healthcare
Divisi Healthcare berhasil melewati tahun kedua masa pandemi 2021 dengan pencapaian 18% di atas target dan bertumbuh sebesar 23,3%. Dari sisi penjualan, Divisi Obat-Obatan Resep mencapai realisasi mencapai Rp594 miliar sehingga berkontribusi 56% terhadap total pendapatan Perseroan.
Perseroan berupaya mengambil peluang di pasar dengan membangun hubungan yang baik dengan para dokter, pemangku kepentingan di pemerintahan, apoteker, dan tenaga kesehatan lainnya dalam bentuk Pendidikan Dokter Berkelanjutan/Continuing Medical Education (CME), peningkatan awareness, screening dan Public Private Partnership (PPP); serta mengambil bagian secara aktif dalam melakukan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Upaya-upaya tersebut mampu mendorong berbagai capaian kinerja positif yang melampaui target di hampir seluruh area terapetik pada tahun 2021. Kinerja di sektor usaha terapi kesuburan (infertilitas) semakin kuat dan mampu mencatat pencapaian 48% di atas target dan bertumbuh 93%, hampir dua kali lipat dibanding tahun lalu. Selain itu, kelompok produk terapetik diabetes mencatat pencapaian 3% di atas target dengan pertumbuhan 19%. Kelompok produk tiroid juga mencatat pencapaian 37% di atas target dan bertumbuh 9,6%. Serta, terapetik Onkologi juga mampu mencatat pencapaian 34% di atas target dan bertumbuh 42%.
Baca Juga: Laba Mitratel Naik Hingga Hampir Setengah Triliun Pada Kuartal I 2022
Operasional Pabrik
Berlanjutnya pandemi di tahun 2021 membuat Divisi Plant Perseroan kembali harus menghadapi tantangan besar pada aspek kesehatan dan keselamatan karyawan dan lingkungan (K3L), dimana protokol kesehatan ketat harus diberlakukan, sementara target produksi dinaikan. Kendala lain yang harus diatasi adalah terbatasnya jumlah personel dan adanya hambatan logistik selama puncak pandemi. Dalam upaya menghadapi tantangan tersebut, Divisi Plant tetap mampu menggunakan 90% kapasitas dan berhasil melampaui target produksi sebesar 892 juta tablet atau 106,2% dari target 840 juta tablet. Komposisi produksi adalah 90% produk solid dan 10% produk liquid dan semi solid.
Sementara itu, perbandingan volume ekspor dan domestik di tahun 2021 meningkat menjadi 58% dan 42% dibandingkan volume ekspor dan domestik sebesar 52% dan 48% pada 2020. Capaian ini menunjukkan tingginya realisasi ekspor bagi produk-produk Perseroan pada 2021.
Konsistensi Perseroan dalam merealisasikan program-program pemantauan dan pengelolaan lingkungan dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan sekitarnya, Plant Merck di Pasar Rebo, Jakarta, kembali dianugerahi sertifikat PROPER Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan selama 5 tahun berturut-turut.
Kinerja Bisnis Lainnya
Lini usaha Bahan Baku Obat (BBO) yang merupakan residual dari bisnis chemical milik Merck KGaA sebagai Principal dengan dijalankan oleh PT Merck Chemicals and Life Sciences menunjukkan kinerja positif di 2021, yakni tumbuh 21% menjadi sebesar Rp94 miliar dari Rp78 miliar di tahun sebelumnya. Namun demikian, kontribusi BBO terhadap total pendapatan Perseroan menurun, dari 12% di tahun 2020 menjadi 9% di tahun 2021 karena Perseroan tetap fokus meningkatkan bisnis Healthcare dan kegiatan ekspor yang dilakukan.
Kinerja PT Merck Tbk Kuartal 1 Tahun 2022
Perseroan optimis di tahun 2022 dapat mempertahankan kinerja positif untuk mendukung kemajuan pemangku kepentingan. Pada Kuartal 1 2022, Perseroan meraih pendapatan sebesar Rp302 miliar, meningkat 19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp253 miliar. Sementara untuk laba usaha meningkat dari Rp69 miliar pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp81 miliar, atau meningkat sebesar 18%. Selain itu, total Total Aset, Liabilitas dan Ekuitas Perseroan pada Kuartal 1 2022 tercatat mencapai Rp1.066 miliar, Rp314 miliar dan Rp753 miliar, masing-masing naik 4%, 8% dan 10% dibandingkan Desember 2021.
“Perseroan tetap optimis landasan digitaliasi yang telah dikembangkan semakin kokoh, dan akan mendukung Perseroan untuk mencapai target pertumbuhan di atas pasar, dan bertekad akan berfokus pada upaya pengembangan sektor privat,” tutup Evie Yulin.