Suara.com - Zaman now memang tidak bisa lepas dari teknologi. Apalagi saat berkendara motor di jalan, pasti pemotor kerap menggunakan ponsel khususnya untuk navigasi.
Biasanya pemotor yang kerap menggunakan ponsel saat berkendara ini berprofesi sebagai ojek online alias ojol.
Dengan bantuan navigasi ini, pekerjaan ojol untuk mengantarkan pesanan konsumen lebih mudah. Namun pastinya dalam menggunakan ponsel untuk keperluan navigasi tetap harus mengutamakan keamanan pengendara itu sendiri maupun orang lain.
Terkadang ada juga pemotor yang justru menggunakan navigasi malah celaka. Hal ini lantaran mereka tak fokus ketika berkendara di jalan.
Baca Juga: Tingkatkan Layanan Purna Jual, Astra Motor Yogyakarta Kolabs dengan 5 Perusahaan On Demand Service
Lalu apa saja hal yang bisa dilakukan pemotor agar tetap bisa fokus ketika menggunakan ponsel untuk navigasi selama berkendara bermotor? Berikut 4 tips yang bisa dilakukan sesuai dengan anjuran dari Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta Muhammad Ali Iqbal.
1. Gunakan Aplikasi Navigasi di Tempat yang Aman
Salah satu cara paling aman untuk menggunakan aplikasi navigasi adalah dengan memilih tempat berhenti yang aman saat melakukan pengecekan. Pastikan pemotor menepi dan tidak menggunakan aplikasi navigasi dengan menggunakan satu tangan dalam kondisi motor masih berjalan.
2. Tambahkan Smartphone Holder di Sepeda Motor
Keberadaan Smartphone Holder saat membantu jika ingin menggunakan aplikasi navigasi secara simultan (terus menerus). Penempatan Smartphone Holder juga tidak boleh sembarangan. Saat disarankan perangkat ini dipasang pada setang dan berada lurus dengan speedometer sehingga pemotor akan lebih mudah melihat informasi yang dibutuhkan dan tidak mudah hilang konsentrasi.
Baca Juga: Sambut Hari Kartini, Astra Motor Yogyakarta Kampanyekan Cari Aman Bersama Ditlantas Polda DIY
3. Atur Kecepatan Berkendara
Kecepatan berkendara dalam kota sebaiknya dijaga untuk konstan di bawah 60 km/jam. Hal ini karena padatnya mobilitas di dalam kota. Namun saat kita menggunakan aplikasi navigasi sebagai panduan perjalanan sebaiknya kecepatan berkendara di bawah 40 km/jam.
Selain kita harus melihat aplikasi navigasi sebagai panduan, kita juga tidak mengetahui medan jalan yang akan di lewati.
4. Jangan Sungkan dengan Warga Sekitar
Meski aplikasi navigasi saat ini sudah cukup canggih dan akurat, namun masih saja memiliki kelemahan. Salah satunya aplikasi sejenis ini cenderung mengarahkan pengguna menempuh jalur tercepat tanpa menginformasikan medan jalan maupun kondisi jalan. Hal ini akan berbahaya karena bisa membuat pengguna tersesat.
Jika tidak yakin dengan jalan yang ditunjukkan oleh aplikasi navigasi, lebih baik tanyakan kepada warga sekitar yang lebih mengenal daerah tersebut.
"Aplikasi navigasi memang sangat membatu kita saat touring atau bepergian jauh menjelajahi lokasi-lokasi baru. Namun demikian setiap penggunanya harus tetap fokus saat berkendara. Karena tujuan utama kita berkendara adalah untuk selamat sampai tujuan," pungkas Muhammad Ali Iqbal seperti rilis yang diterima Suara.com.