Suara.com - Pembalap muda asal Indonesia, Decksa Almer Alfarezel berhasil bikin bangga Indonesia dengan meraih podium tertinggi di Chang International Circuit, Thailand, dalam seri kedua ajang Thailand Talent Cup (TTC) 2022, Minggu (8/5).
Pembalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) yang baru menginjak usia 14 tahun ini bisa mengalahkan para pembalap muda di Asia seperti Jepang, Vietnam, India, dan tuan rumah Thailand.
Ia berhasil mencatatkan waktu spektakuler dengan total 29 menit 47,996 detik dalam kondisi trek basah (wet race) setelah diguyur hujan deras.
Start dari grid 8, Decksa mencoba untuk bisa masuk pada posisi di depan, menjaga konsentrasi dalam balapan basah, serta fokus untuk tidak melakukan kesalahan hingga bisa finish pada posisi pertama dan menambah point yang sangat penting dalam kejuaraan.
Baca Juga: Profil Mario Suryo Aji, Pembalap Indonesia yang Akan Berlaga di Ajang Moto3 2022
Hasil tersebut melengkapi raihan cukup baik dibanding race 1. Dalam balap sebelumnya di race 1, yang berlangsung pada Sabtu (7/5), Decksa berhasil finish ke-7.
"Senang sekali saya bisa meraih podium pertama di Thailand Talent Cup ini. Kemenangan ini tentu sangat penting untuk modal saya di balapan selanjutnya. Terima kasih untuk Astra Honda dan pecinta balap Indonesia atas dukungan dan doanya," kata Decksa seperti rilis yang diterima Suara.com.
Di ajang balap motor nasional, Decksa Almer Alfarezel merupakan pembalap novice Astra Motor Racing Team Yogyakarta (ART Yogyakarta) yang saat ini aktif berkompetisi di ajang Oneprix dan Motoprix musim 2022.
Sementara itu, pembalap binaan Astra Honda lainnya yang ikut dalam kejuaraan ini, Chessy Meilandri, meraih hasil yang juga cukup baik, terlebih setelah absen pada seri pertama karena alasan kesehatan. Pembalap asal Ciamis, Jawa Barat itu menyelesaikan balapan
pertama pada posisi ke-10 dan balapan kedua finish ke-12.
Pada balapan perdananya, Chessy menargetkan dapat cepat beradaptasi dengan atmosfer balap, sekaligus motor yang dipakai.
Baca Juga: Profil Sean Gelael, Pembalap Indonesia yang Kecelakaan Bersama Bamsoet
"Itu risiko saya karena tidak dapat turun pada putaran awal karena sakit. Harus saya akui, adaptasi belum berjalan sesuai yang saya harapkan. Tapi banyak pelajaran yang saya dapatkan untuk bisa tampil lebih baik di putaran selanjutnya. Semoga, hasil ini menjadi
cambuk bagi saya untuk bisa meraih hasil lebih bagus di putaran mendatang," ujar Chessy.
Pembinaan Awal
TTC merupakan ajang awal para pembalap binaan Astra Honda untuk menunjukkan bakatnya di jenjang luar balap nasional. Di sinilah para talenta muda binaan harus menunjukkan potensi dan kemampuan terbaik sebelum naik ke jenjang Asia lainnya yang lebih tinggi,
bahkan sebelum masuk ke fase kelas dunia.
"Dari ajang ini (TTC) kami melihat potensi dan kemampuan para pembalap binaan untuk beranjak ke jenjang lebih tinggi. Kami akan konsisten dengan penjenjangan ini, dan berusaha menciptakan bibit-bibit baru pebalap yang mampu membawa terbang tinggi nama Bangsa Indonesia," ujar Andy Wijaya, General Manager Marketing Planning & Analysis AHM.
Setelah seri kedua, ajang ini masih menyisakan empat seri lagi di sirkuit yang sama, dengan total terdapat delapan balapan tahun ini. Masih banyak kesempatan untuk Decksa dan Chessy menunjukkan potensi terbaik mereka dan mengharumkan nama bangsa dengan gelar juara.