9 Tahun Berkiprah, Batik Air Fokus Mengembangkan Penerbangan Internasional yang Diproyeksikan Mulai Melambung

Arendya Nariswari Suara.Com
Rabu, 04 Mei 2022 | 13:27 WIB
9 Tahun Berkiprah, Batik Air Fokus Mengembangkan Penerbangan Internasional yang Diproyeksikan Mulai Melambung
Ilustrasi-Batik Air. [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Batik Air (kode penerbangan ID) member of Lion Air Group mengumumkan sembilan (9) tahun mengudara dalam kesungguhan menyediakan kebutuhan transportasi udara di segmen layanan penuh atau premium service airlines.

Batik Air terus merefleksikan strategi bisnis dalam menghadapi tantangan dan analisis peluang kini dan mendatang. Batik Air di era berikutnya fokus program pengembangan rute internasional.

Permintaan pasar terutama kategori full service di Indonesia dan global dinilai masih ada dan terbuka serta akan terus bergerak ke arah positif. Kajian dan evaluasi yang dilakukan secara komprehensif (berkelanjutan)
dilatarbelakangi sembilan (9) faktor penting:

1. Kondisi serta letak strategis geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dan proses percepatan
pemulihan perekonomian yang membutuhkan moda transportasi udara guna mempermudah
mobilisasi orang dan barang secara cepat, sehingga mampu memperpendek jarak dan mempercepat
durasi waktu.

2. Pelaku bisnis dan wisatawan dengan sosial ekonomi status level menengah dan atas rute domestik
dan internasional akan meningkat kembali. Untuk kelas ini, diperkirakan mencapai rata-rata 85% -
90% dari sisi tingkat keterisian penumpang per penerbangan.

3. Batik Air senantiasa mengembangkan full-service seiringmeningkatkan jaringan serta kualitas
layanan. Batik Air mulai membuka rute-rute baru serta melayani kembali (re-operate) rute lama
(domestik dan internasional) yang sempat ditutup dari dampak pandemi Covid-19.

Data terakhir pada 2019, Batik Air melayani konektivitas terjangkau dan mempunyai frekuensi
penerbangan mencapai lebih dari 350 perhari dengan rerata tingkat ketepatan waktu (OTP) 92.63%.
Batik Air optimis, secara bertahap operasional akan pulih kembali dengan target mampu mencapai
jumlah operasional sebelum pandemi Covid-19.

4. Optimalisasi konsep “hub and spoke” sebagai model layanan yang memanfaatkan jaringan secara
tepat. Fokus operasional dan evaluasi pasar dilakukan melalui bandar udara internasional utama
sebagai pengumpul (hub) domestik, yaitu Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK); Juanda Surabaya
(SUB); Kualanamu Deli Serdang (KNO); Hang Nadim Batam (BTH); I Gusti Ngurah Rai Denpasar
(DPS); SAMS Sepinggan Balikpapan (BPN); Sultan Hasanuddin Makassar (UPG); Sentani Jayapura
(DJJ); Dominie Eduard Osok Sorong (SOQ).

Untuk kota tujuan sekunder domestik yang berperan sebagai pengumpan (spoke) antara lain bandar
udara di Minangkabau Padang (PDG); Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang (PLM); Supadio
Pontianak (PNK); Yogyakarta Kulonprogo (YIA); Jenderal Ahmad Yani Semarang (SRG); Zainuddin
Abdul Madjid Lombok (LOP); Sam Ratulangi Manado (MDC), Haluoleo Kendari (KDI) dan Pattimura
Ambon (AMQ).

Baca Juga: Bandara Kualanamu Kembali Buka Penerbangan Internasional

5. Program rute internasional bersama Batik Air di Malaysia (rebranding Malindo Air) melalui konsep
penerbangan interline (saling terhubung) sehingga kesempatan para tamu (sebutan penumpang)
dapat terbang ke rute-rute maskapai mitra dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA)
semakin luas, antara lain Alor Setar, Amritsar, Bengaluru, Chennai, Chiang Mai, Colombo, Delhi,
Dhaka, Hanoi, Ho Chi Minh City, Kathmandu, Kochi, Lahore, Mumbai, Phnom Penh, Trichy,
Trivandrum, Yangon dan kota tujuan lain di berbagai penjuru dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI