Suara.com - Survei terhadap 1.278 responden, yang mana 66,8 persen adalah perempuan oleh Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menemukan mayoritas responden memahami langkah pencegahan virus corona Covid-19.
Tapi, pemahaman mengenai langkah pencegahan virus corona Covid-19 ini belum diimbangi dengan disiplin protokol kesehatan.
Karena itu, pemerintah Provinsi Yogyakarta dan Kemitraan Australia-Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) ingin melibatkan perempuan dalam mengembangkan rancangan kebijakan dalam persiapan transisi dari pandemi virus corona Covid-19 menjadi endemi.
Survei Febuari 2022 menemukan bahwa perempuan merupakan figur penting yang berkontribusi pada perubahan perilaku selama pandemi Covid-19.
Baca Juga: Ahli: Vaksin AstraZeneca dan Vaksin Covid-19 mRNA Beri Tingkat Perlindungan Setara
Perempuan memiliki peranan penting dalam mensosialisasikan informasi perubahan perilaku berwawasan komunikasi risiko untuk menekan laju pandemi Covid-19.
Menurut Endang Pamungkasiwi, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi DIY, perempuan yang juga seorang ibu dalam kehidupan keluarga bisa mempengaruhi pola hidup dan keputusan penting lainnya.
"Perempuan itu hebat, karena mampu menyeimbangkan antara ilmu dan keterampilan, nilai religi, fisik yang kuat dan psikis yang sehat," kata Endang, mengutip dari rilis yang diterima Suara.com.
Peran perempuan dalam laju pandemi pun sudah menunjukkan hasil yang positif, khususnya terhadap penurunan angka penularan virus corona Covid-19.
Meskipun prosesnya tidak mudah karena banyak tantangan, khususnya perempuan penyandang disabilitas atau memiliki anak disabilitas.
Baca Juga: Jangan Suntik Mepet Jadwal Mudik, Dokter Sebut Vaksin Covid-19 Butuh Waktu Bentuk Antibodi!
Tapi, perempuan adalah sosok yang selalu menunjukkan keteladanannya terkait protokol kesehatan, rajin mengingatkan sesama, aktif mengimbau tindakan pencegahan virus corona.
Selain itu, mereka juga giat menyebarluaskan informasi dan edukasi terkait vaksinasi, efek samping dan layanan kesehatan, terutama bagi penyandang disabilitas.
Sementara itu, John Leigh, Team Leader AIHSP, berpendapat bahwa vaksinasi, surveilans, penguatan diagnosis, perawatan, dan komunikasi risiko merupakan hal krusial yang harus dikelola bersama-sama guna memastikan transisi yang aman dalam mencapai status endemi.
Saat ini, AIHSP pun terlibat dan memberikan dukungan surveilans, penguatan laboratorium dan mendukung langkah akhir vaksinasi untuk kelompok yang kesulitan mengakses vaksinasi, seperti lansia dan penyandang disabilitas.
"Kami juga telah menyiapkan strategi yang akan menghasilkan dan mendistribusikan berbagai produk komunikasi pada aspek komunikasi risiko," tambahnya.