Zelmira Kembali Curi Perhatian di Ajang MUFFEST+ 2022

Ferry Noviandi Suara.Com
Rabu, 27 April 2022 | 00:48 WIB
Zelmira Kembali Curi Perhatian di Ajang MUFFEST+ 2022
Zelmira di ajang MUFFEST+ [dokumentasi pribadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Brand fashion Zelmira ikut serta dalam ajang Muslim Fashion Festival+ (MUFFEST+) 2022 yang berlangsung di Grand Ballroom The Ritz-Cartlon, pada 22 April lalu. Karya-karya yang ditampilkan Zelmira kembali mendapat banyak pujian.

Seperti diketahui, Zelmira merupakan brand fashion dari SMK NU Banat, Kudus, Jawa Tengah. Ini menjadi keikutserataan kedua bagi Zelmira di MUFFEST+.

Kali ini, Zelmira kembali mengusung tema "Luwur". Luwur merupakan tradisi turun-temurun di Kudus yang merujuk pada sebuah kegiatan tahunan membuka dan mengganti kain kelambu pembungkus nisan dan cungkup makam Sunan Kudus.

Biasanya, prosesi tersebut dilakukan setiap tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriyah. Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan atas jasa-jasa yang telah dilakukan Sunan Kudus bagi penduduk sekitar.

Baca Juga: Mengasah Kemampuan Leadership Voice Generasi Muda Agar Makin Didengar

Karya-karya yang dipamerkan Zelmira mendapatkan banyak pujian. Salah satunya dari fashion enthusiast Irani Vianz. Dia tak menyangka karya apik tersebut dihasilkan dari anak-anak SMK.

"Saya awalnya tidak menyangka kalau ini buatan anak SMK. Karena look dan detailnya sangat bagus, apalagi begitu tahu kalau ternyata Luwur mengangkat konsep kearifan lokal. Menurut saya ini hal yang unik sekaligus keren, karena bisa mengaplikasikan konsep itu menjadi busana yang desainnya khas banget," ujar Irani.

Sementara desainer Ali Charisma mengapresiasi karya Luwur dari Zelmira yang sangat wearable sehingga akan sangat mudah diserap oleh pasar.

"Dari karya Zelmira ini bertema Luwur, menurut saya anak-anak SMK NU Banat sudah memiliki identitas yang jelas, yaitu membuat pakaian yang wearable dengan mengusung nilai-nilai historis bangsa sehingga saya sangat yakin karya-karya ini bisa dengan mudah diterima oleh masyarakat," ujar Ali.

"Saya berharap, Zelmira beserta konsep yang diusungnya bisa menjadi lokomotif dan menginspirasi sekolah-sekolah kejuruan lain di Indonesia untuk melakukan pola serupa sehingga nantinya kita bisa melihat lahirnya desainer-desainer muda dari kalangan smk di penjuru Indonesia," imbuh Ali menambahkan.

Baca Juga: SMK Raden Umar Said Kudus Jadi Tempat Magang 18 Siswa dari 9 SMK di Indonesia, Apa Istimewanya?

SMK NU Banat merupakan salah satu sekolah binaan Djarum Foundation. Menurut Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Galuh Paskamagma mengungkapkan, para siswa/siswi NU Banat dilatih mengasah kemampuan soft skills mereka sebagai seorang desainer, khususnya dalam hal berinteraksi kepada konsumen dalam menjelaskan tema yang dipilih, material yang digunakan sehingga meyakinkan konsumen untuk bertransaksi.

"Agar bisa menghasilkan produk yang berkualitas, para siswa tidak bisa bertumpu pada hard skills saja, tapi juga harus memiliki keterampilan lunak (soft skills) yang tinggi.  Untuk itu, kegiatan di MUFFEST ini menjadi salah satu kesempatan untuk siswa SMK NU Banat Kudus mempraktekkan hard skills dan soft skills yang selama ini di pelajari di sekolah," tutur Galuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI