Bhumi Varta Technology dan Jasa Raharja Kerja Sama dalam Pemanfaatan Data Spasial

Selasa, 26 April 2022 | 15:58 WIB
Bhumi Varta Technology dan Jasa Raharja Kerja Sama dalam Pemanfaatan Data Spasial
Bhumi Varta Technology dan Jasa Raharja kerja sama dalam pemanfaatan data spasial. (Dok: BVT)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bhumi Varta Technology (BVT) dan PT Jasa Raharja (persero) mengadakan penandatanganan kerja sama dalam pemanfaatan data spasial. Perjanjian ini ditandatangani oleh CEO BVT, Benny Emor, dan Direktur Hubungan Kelembagaan Jasa Raharja, Munadi Herlambang.

Turut hadir juga Deputi Bidang SDM Teknologi dan Informasi Kementrian BUMN, Tedi Bharata dan Plt. Asisten Deputi Bidang Asuransi dan Dana Pensiun Anindita, Eka Wibisono Senior Executive VP IT IFG, Joseph Georgino Godong serta Co-founder sekaligus investor BVT, Martyn Terpilowski.

“Segala bentuk inisiatif transformasi digital BUMN perlu didukung," ujar Deputi Tedi Bharata, yang mewakili Kementerian BUMN.

Menurutnya, BVT membangun software di Tangerang dan 100% buatan lokal oleh anak bangsa.

Baca Juga: Temui Menhan Yunani, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan Hingga Isu Strategis

Sementara itu, Martyn menyatakan komitmen BVT untuk membuat software berkelas dunia di Indonesia.

"Platform lokasi analisis yang dimiliki oleh BVT dapat membantu banyak lembaga pemerintahan dan perusahaan swasta untuk membuat keputusan bisnis yang berdasarkan data. Kami membuat produk pemetaan buatan lokal untuk membantu rooting dan juga logistik,” tambahnya.

Kerjasama ini akan membantu tranformasi digital dan meyediakan solusi yang lebih kaya dan efisien bagi masyarakat Indonesia.

BVT didirikan pada 2018 dan menyediakan location intelligence serta analisis big data untuk beberapa lembaga pemerintah dan perusahaan swasta. Saat ini, BVT memiliki 150 karyawan di kantor BSD dan memiliki rencana pertumbuhan yang cepat untuk tahun-tahun mendatang.

Baca Juga: Nilai Ekspor Impor Rusia-Indonesia Hampir Rp40 Triliun, Berasal dari Komoditas Apa Saja?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI