Suara.com - Dalam upaya memberikan nol dampak untuk lingkungan (zero environmental impact), Novo Nordisk Indonesia mengalihkan metode pengiriman produk, dari angkutan udara menjadi angkutan laut dan meluncurkan kampanye internal “Plastic Funtastic: Turning Your Plastic Waste into Something Fantastic,” yang mendorong karyawan mengurangi penggunaan plastik.
Kedua kegiatan tersebut merupakan bagian dari strategi global Circular for Zero, sebuah inisiatif global Novo Nordisk untuk mencapai zero environmental impact (nol dampak untuk lingkungan) atau mengurangi pencemaran lingkungan.
Novo Nordisk Indonesia Finance & Operations Director, Rasmus Hansen menjelaskan, pihaknya berambisi untuk mencapai zero environmental impact yang merupakan landasan aspirasi dalam rangka menjadi perusahaan dengan bisnis yang berkelanjutan.
“Untuk memimpin dan menjadi yang terdepan dalam perubahan, kami telah menerapkan pendekatan yang cukup berani, berdampak luas, dan diterapkan di seluruh bagian perusahaan untuk mengatasi masalah lingkungan. Pengiriman udara merupakan pendorong utama pencemaran lingkungan karena menghasilkan 75 persen dari total emisi CO2 dalam distribusi produk. Dengan beralih ke metode pengiriman dengan angkutan laut, Novo Nordisk Indonesia berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon perusahaan dan dengan demikian selangkah lebih maju dalam mencapai zero environmental impact,” papar Rasmus dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Selasa (26/4/2022).
Baca Juga: Gegana Polda DIY Ungkap Penyebab Terjadinya Ledakan Petasan yang Hancurkan Satu Rumah di Ngaglik
Selain itu, hadir juga kampanye “Plastic Funtastic” yang menjadi bagian dari kegiatan TakeAction Novo Nordisk dan merupakan program sukarela yang melibatkan karyawan global Novo Nordisk untuk mendorong perubahan di bidang kesehatan, sosial, dan lingkungan.
Sebagai kampanye internal, kegiatan tersebut mengajak karyawan Novo Nordisk Indonesia untuk proaktif mengurangi sampah plastik. Pendiri dan direktur pelaksana Waste4Change Indonesia, Mohamad Bijaksana Junerosano mengatakan studi terakhir yang dilakukan perusahaan menunjukkan bahwa pada 2019, Indonesia menghasilkan sekitar 175.000 ton sampah setiap harinya atau sekitar 14 persen atau 24.500 ton plastik per hari.
“Sekitar 81 persen sampah di Indonesia juga tidak dipilah. Selain itu, kemasan isi ulang dan berbagai jenis plastik lunak akan dibuang dan menjadi sampah karena tidak dapat didaur ulang, tidak seperti botol dan sampah plastik keras yang lebih mudah didaur ulang,” ucapnya.
Sebagai kampanye yang holistik, “Plastic Funtastic” terdiri dari beberapa kegiatan seperti talkshow online untuk mengedukasi karyawan agar lebih paham mengenai dampak sampah plastik terhadap lingkungan, mendorong karyawan untuk memilah sampah plastik, dan membangun kamar mandi umum untuk para pemulung sampah yang dibuat dari sampah plastik yang dikumpulkan oleh karyawan.
Dalam kampanye ini, karyawan Novo Nordisk Indonesia diajak untuk mengumpulkan dan mengirimkan sampah plastik yang telah dibersihkan ke sejumlah tempat yang sudah ditentukan. Sampah plastik tersebut kemudian didaur ulang dan diubah menjadi batu bata dan digunakan untuk membangun kamar mandi umum di Kampung Pemulung di Cirendeu, Tangerang Selatan, Banten. Proyek ini berhasil membantu 100 keluarga pemulung di area tersebut.
Baca Juga: Kepedulian Mahasiswa UMM Terhadap Lingkungan Melalui Program Go Green