Suara.com - Rata-rata orang di Indonesia tidur hanya selama 6 jam 36 menit setiap hari. Hal tersebut bersadarkan hasil survei yang dilakukan Zepp health baru-baru ini.
Tidur yang cukup terbukti secara ilmiah mendapat efek positif bagi tubuh, mulai dari membantu menjaga kekebalan tubuh, mengontrol kadar gula darah, hingga memengaruhi suasana hati. Namun, tahukah kamu berapa lamanya waktu tidur yang ideal dan kenyataan yang terjadi di negara-negara di dunia terkait?
Baru-baru ini, Zepp health mengeluarkan hasil riset dan studi terkait jumlah rata-rata tidur harian di beberapa negara dan kaitannya dengan kesehatan. Hasilnya, ditemukan bahwa durasi waktu tidur per hari seseorang sangat menentukan dan berkaitan erat dengan index kesehatan seperti BMI, tensi jantung, hingga rata-rata tingkat stres seseorang. Zepp health juga menemukan bahwa terdapat hubungan yang erat antara jumlah langkah kaki harian seseorang dengan kualitas dan waktu tidur serta kaitannya terhadap kesehatan jantung.
Dalam rilils yang diterima Suara.com, Selasa (19/4/2022), penelitian terkait kualitas tidur yang dilakukan oleh Zepp health secara global menemukan, setidaknya pada 2021, rata-rata durasi tidur seseorang adalah 7 Jam 9 menit, turun 2 menit jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menariknya, durasi tidur pria jauh lebih singkat, yakni sekitar 15 menit lebih cepat. Data ini diambil dari total sampel penduduk di dunia.
Baca Juga: Dear Ayah, Ini 4 Tips agar Anak Tidak Rewel saat Ditinggal Ibunya Kerja
Indonesia rupanya berada di posisi terendah dibandingkan beberapa negara di dunia terkait rata-rata durasi tidur harian penduduknya. Rata-rata orang di Indonesia hanya tidur 6 jam 36 menit setiap harinya. Itu masih berada di bawah jepang yang durasi tidur rata-rata penduduknya 6 jam 44 menit dan Malaysia yang mencapai 6 jam 46 menit. Sementara Belgia, Republik Irlandia, dan Belanda adalah tiga negara teratas dengan jumlah durasi rata-rata tidur penduduknya yang mencapai 7 jam 30 menit.
Secara global penduduk di dunia pun dinyatakan kurang tidur atau tidur di bawah 7 jam sehari selama 59 hari dalam setahun. Hal ini meningkat sebanyak 7 hari jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Lantas apa kaitan antara kurang tidur dan dampak langsungnya terhadap kesehatan? Menurut hasil riset Zepp health, setelah 7-8 jam beristirahat, tingkat BMI, detak jantung, dan skor tidur seseorang menunjukkan hasil positif dan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan mereka yang tidur di bawah 7 jam.
Selain itu, masing-masing individual yang tidur 7-8 jam setiap harinya menunjukkan tingkat stres mereka berada di level rileks. Detak jantung mereka pun berada pada titik paling optimum.
Zepp health juga punya temuan soal korelasi antara jumlah langkah saat berjalan kaki setiap harinya dan kualitas tidur seseorang. Setidaknya mereka yang setiap harinya secara konsisten berjalan kaki sebanyak 8000- 16000 langkah, punya tingkat kualitas tidur baik.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Rasa Malas di Bulan Puasa, Jangan Dihabiskan dengan Tidur!
Lantas, bagaimana cara kita agar dapat terus mampu memonitor kesehatan, kualitas tidur hingga kegiatan olahraga harian kita? Amazfit selaku perusahaan pengembang perangkat kesehatan harian memiliki produk smartwatch dengan segudang fitur yang mampu mengukur tingkat stres, jumlah langkah harian, BMI, hingga membaca kualitas tidur harian.
Lewat lini produknya seperti Bip U series, GT2, GTS 2 mini, Trex series, hingga lini produk terbarunya GT3, ada beberapa fitur utama yang mampu memantau beberapa poin penting kesehatan tersebut melalui teknologi somnuscare.
Teknologi Somnuscare bermula dari pengembangan fitur biotracker 2 di mana pada masa pengembangan generasi pertamanya pengguna dapat merekam tahap tidur dasar ringan, dalam, dan waktu bangun, detak jantung tidur mereka,serta diberikan skor tidur untuk meringkas seberapa baik mereka tidur. Mereka juga dapat menerima rekomendasi tentang cara meningkatkan kebiasaan tidur yang baik.
Lalu, pada Mesin generasi kedua, ditambahkan kemampuan bagi pengguna untuk melacak tahap tidur REM, dan—dalam kombinasi dengan mesin pemantau oksigen darah OxygenBeats™ - kualitas pernapasan tidur. Itu juga yang membuat Amazfit menonjol di pasar, yakni dengan penambahan pelacakan tidur siang yang tidak terlalu umum di jam tangan pintar lain yang ada sebelumnya.
Pada generasi ketiga, dengan mesin pemantau tidur AI yang mendukung jam tangan pintar terbaru seperti Seri Amazfit GTR 3 dan GTS 3, pengguna kini juga dapat melacak laju pernapasan mereka selama tidur malam di mana itug merupakan parameter kesehatan penting yang sering diabaikan dan tidak umum di industri jam tangan pintar.
Produk Amazfit dapat ditemukan di official store e-commerce dan khusus pembelanjaan di shopee dan tokopedia selama bulan Ramadhan, bisa berkesempatan mendapatkan potongan harga hingga Rp1.350.000 dan diskon belanja hingga 55%.