Suara.com - Pemerintah memutuskan meneken tarif PPN naik dari 10 persen menjadi 11 persen, tapi Mr. DIY putuskan tidak menaikan sedikitpun harga produk yang dijual di lebih dari 350 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia.
Tarif PPN adalah Pajak Pertambahan Nilai, yaitu pajak yang dikenakan pada transaksi konsumsi barang dan jasa dalam negeri oleh wajib pajak.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Chef Operating Officer Mr. DIY Indonesia, Sanny Hartono, yang mengatakan pihaknya akan tetap mengusung konsep always low price atau harga yang selalu murah, sehingga memutuskan tidak menaikan harga produk meski tarif PPN naik.
"Ini merupakan motto, agar konseumen bisa berbelanja hemat setiap hari, tanpa perlu menunggu diskon. Selain itu kepuasan konsumen adalah prioritas kami," ujar Sanny saat konferensi pers di Mr.DIY Lippo Mall Puri, Rabu (13/4/2022).
Baca Juga: PPN 11 Persen Hanya Dibebankan Kepada Penyedia Layanan Fintech
Meski pihaknya mendukung keputusan pemerintah, namun Sanny mengakui kenaikan pajak akan berdampak pada pemasukan, tapi pihaknya memastikan untuk komitmen pada motto awal.
Hal yang sama juga diutarakan Head of Marketing Mr. DIY Indonesia, Andrew Soendjojo yang memandang dari sisi marketing bahwa motto adalah yang paling utama.
"Nggak dipungkiri berkurang dari sisi margin, kita men-serve (melayani) yang dibutuhkan masyarakat dan berkualitas sekaligus," jela Andrew.
Andrew menambahkan, pemasukan perusahaan akan sangat terbantu dengan lebih dari 350 gerai di seluruh Indonesia, yang secara tidak langsung mampu menutupi dan mempertahankan penghasilan tetap stabil.
"Margin tetap tercover dengan banyaknya yang belanja dan jangkauan yang luas, sehingga tetap dipertahankan, dan akan terakumulasi sendiri (penghasilannya)," imbuh Andrew.
Baca Juga: PPN 11 Persen saat Isi Dompet Digital Hanya Dikenakan Terhadap Biaya Administrasi
Sehingga adapun cara mengisi gap kekosongan dari kenaikan pajak, selama total penghasilan bisa dipertahakan Andrew mengatakan tidak menaikan harga produk bukanlah perkara besar.
"Selama good to business nggak masalah karena melayani masyarakat," tutup Andrew.