Metode Design Thinking, Agar Pemuda Indonesia Berpikir Kritis dan Kreatif

Ferry Noviandi Suara.Com
Jum'at, 01 April 2022 | 02:40 WIB
Metode Design Thinking, Agar Pemuda Indonesia Berpikir Kritis dan Kreatif
Roro Ajeng Sekar Arum memberikan pelatihan kepada 520 mahasiswa Beswan Djarum Angkatan 2021/2022 tentang metode design thinking. [Djarum]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kemajuan teknologi komunikasi menjadi salah satu tema yang diberikan dalam pelatihan Leadership Development Beswan Djarum 2021/2022. Tema ini dianggap penting, karena teknologi komunikasi saat ini seperti dua sisi mata uang yang berlawanan.

Dengan kemajuan teknologi komunikasi, semua orang bisa menyampaikan ide, gagasan, pendapat dan informasi kepada siapapun. Namun di sisi lain, segala ide dan informasi tersebut bisa berakibat fatal, karena tak sedikit yang mengandung hoax atau berita bohong.

Untuk itu, dibutuhkan anak-anak muda Indonesia yang memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif serta solutif dalam menyaring informasi dan menjawab permasalahan yang ada saat ini dan masa mendatang.

Hal itu disampaikan oleh praktisi komunikasi Roro Ajeng Sekar Arum kepada 520 mahasiswa penerima program Djarum Beasiswa Plus (Beswan Djarum) Angkatan 2021/2022 dari 90 universitas di Indonesia.

Baca Juga: Banyak Kabar Hoax tentang Vaksin, Djarum Foundation dan Pemkab Kudus Lakukan 3 Langkah Ini

Roro yang berprofesi sebagai digital strategist dan content writer ini mengatakan kemampuan berpikir kritis, kreatif, serta mampu menghasilkan solusi merupakan bagian dari metode design thinking yang dapat diterapkan oleh generasi muda dalam permasalahan di berbagai bidang.

Dalam contoh kasusnya, Roro memberikan gambaran mengenai kasus yang tengah ramai diperbincangkan akhir-akhir ini. Yakni tentang ramainya konten bernuansa flexing atau pamer harta, oleh sejumlah orang terkenal Tanah Air.

"Informasi dari mereka belum tentu benar. Banyak influencer yang tertangkap berbohong saat melakukan flexing. Untuk itu, kita harus lebih berhati-hati dan harus selalu kritis dalam menganggapi informasi yang sampai kepada kita," ujar Roro, seperti dalam keterangan yang diterima Suara.com.

Selain berpikir secara kritis, para generasi muda juga diharapkan mampu berpikir secara kreatif dalam menghadapi suatu permasalahan. Dengan berpikir kreatif, seseorang mampu melihat berbagai opsi penyelesaian atas berbagai permasalahan yang ada.

"Dengan berpikir kreatif berarti kita berusaha melatih diri kita untuk menemukan ide dan gagasan baru serta mengurai overthinking akan suatu permasalahan. Jika kita sudah terbiasa melakukan hal tersebut, lambat laun kita juga akan terbiasa untuk menyelesaikan masalah dengan cara efektif dan efisien," imbuh Roro, yang juga Alumni Beswan Djarum angkatan 2011/2012 ini.

Baca Juga: Orang Terkaya di Indonesia Ngaku Terpaksa Pakai Wig dan Jenggot Palsu Saat Jajan di Pinggir Jalan, Ini Alasannya

Proses design thinking diawali dengan mengasah kepekaan kita guna mengidentifikasi permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Setelah itu dilanjutkan dengan menganalisis latar belakang, dampak, data hasil observasi, hingga sudut pandang yang beragam.

Kemudian dilanjutkan dengan mencari inspirasi guna menemukan ide dan gagasan untuk menyelesaikan satu permasalahan. Di tahapan inilah, seseorang dituntut untuk berpikir kreatif secara liar dan inovatif agar solusi yang dihasilkan lebih tepat sasaran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI