Suara.com - Organisasi nirlaba pembawa perubahan dari GoTo Group, Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), menggagas Changemakers Nusantara, sebuah inisiatif yang menggerakkan para changemakers untuk berperan aktif membawa perubahan bagi masyarakat dan lingkungan.
Melalui inisiatif ini, para pembawa perubahan (changemakers) dapat berkumpul untuk bergerak, berkolaborasi dan berinovasi demi Indonesia yang lebih baik.
Changemakers Nusantara bertujuan untuk mengumpulkan para pembuat perubahan, baik individu ataupun kelompok yang berasal dari beragam latar belakang dan budaya, dari Sabang hingga Merauke.
Para changemakers tidak sekadar memiliki ide, namun inisiatif yang dijalankan telah menciptakan perubahan bagi masyarakat dan lingkungan secara nyata.
Baca Juga: Pengamat: Kapitalisasi Saham GoTo Masuk 4 Besar di Indonesia, Saingi BCA dan BRI
Monica Oudang, Chairwoman Yayasan Anak Bangsa Bisa menjelaskan bahwa YABB hadir untuk menjadi katalisator bagi para changemakers saat ini dan menyiapkan generasi penerus changemakers masa depan.
“Kami percaya bahwa manusia yang memiliki pola pikir dan karakter sebagai pembawa perubahan adalah kunci untuk mendobrak batasan dalam memecahkan permasalahan sosial, ekonomi, dan lingkungan," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com, Rabu (23/3/2022).
Tingkat pengangguran yang relatif tinggi, kesulitan mengakses air bersih, serta meluasnya dampak bencana akibat kerusakan lingkungan, lanjut Monica, hanyalah segelintir masalah yang ada di depan mata.
Indonesia butuh aksi nyata, dan perlu peran para pembawa perubahan yang memiliki ketangguhan atau tingkat resilience yang tinggi serta keberanian untuk menyelesaikan sejumlah masalah,” imbuhnya.
Namun, fakta menunjukkan bahwa secara umum tingkat resilience rata-rata masyarakat Indonesia masih rendah.
Baca Juga: BEI Optimistis IPO GOTO Bawa Pasar Modal Indonesia Lebih Bersaing
Berdasarkan hasil riset Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), hanya 15,7% masyarakat Indonesia yang memiliki tingkat resilience tinggi dan sangat tinggi. Artinya, masyarakat cenderung tidak tahan terhadap tekanan atau rasa sakit serta cenderung pesimis melihat masa depan ketika mengalami situasi yang menekan dan membuat mereka terpukul.
Kendati demikian, kata Dr. Bagus Takwin, M.Hum, salah satu anggota tim peneliti riset menjelaskan, tingkat resilience seseorang bisa ditingkatkan, dilatih, dan dikembangkan.
"Caranya, mereka harus memiliki itikad positif terhadap perubahan. Mereka harus punya kepedulian dan sikap kritis terhadap isu yang muncul di lingkungannya. Namun di saat yang sama mereka juga harus bergerak untuk memperbaiki," kata lelaki yang saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Psikologi UI.
Pembawa perubahan, sambung dia, juga semestinya memiliki sense of community atau merasa jadi bagian dari komunitas tempat mereka berada. Jadi, mereka punya tanggung jawab atau kewajiban untuk melakukan perbaikan.
Bagus menegaskan bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki kecenderungan untuk melakukan perubahan. Jika mereka difasilitasi, digerakkan, dan digugah, maka dampak perubahan yang dihasilkan bisa cukup besar.
Sejalan dengan itu, YABB melalui inisiatif Changemakers Nusantara ingin menggerakkan para changemakers untuk melakukan perubahan nyata yang diharapkan dapat menjadi pelopor dan inspirasi masyarakat luas.
Dengan demikian, masyarakat bisa mengetahui karakteristik para changemakers lebih dalam, dan termotivasi untuk meningkatkan ketangguhan agar bisa menyelesaikan masalah yang ada secara bersama-sama.
Indonesia tidak hanya butuh ratusan, ribuan, tetapi jutaan changemakers untuk menciptakan dampak yang mengakar dan berkelanjutan.
YABB meminta masyarakat untuk menominasikan – teman, kerabat, atau bahkan Anda sendiri – yang telah berhasil membawa perubahan dari hal sederhana hingga kompleks melalui www.bit.ly/DaftarChangemakersNusantara.
YABB memahami bahwa cita-cita changemakers adalah membawa perubahan yang bermakna bagi masyarakat luas.
Untuk itu, ‘Changemakers Nusantara’ membuka kesempatan kepada para changemakers dan semua pemangku kepentingan multisektor untuk berkumpul dan bergotong-royong.
“YABB ingin menggerakkan dan melahirkan lebih banyak changemakers untuk bersama menjelajah kemungkinan tanpa batas demi menciptakan dampak yang lebih kuat," tutup Monica.