Suara.com - Brand lokal dan UMKM menjadi salah satu penopang ekonomi dalam negeri di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini. Itu juga yang disadari oleh Co-Founder dan CEO Evermos, Ghufron Mustaqim.
Dalam acara peluncuran identitas baru Evermos beberapa waktu lalu, selain fokus dengan reseller, pihaknya juga akan melibatkan UMKM dan brand lokal dalam ekosistem aplikasi guna membantu menumbuhkan usaha melalui produk dan layanan aplikasi serta jaringan reseller di seluruh Indonesia.
"UMKM dan brand lokal juga masuk ke ekosistem Evermos, biar lebih mudah kita sambungkan ke network reseller yang saat ini jumlahnya lebih dari 500 ribu di seluruh Indonesia."
"Dengan ekosistem yang inklusif, mulai reseller, UMKM, sampai konsumen bisa terlibat, harapannya kita bisa bantu pemerintah ya untuk membuka lapangan kerja yang lebih luas lagi dan dari situ angka pengangguran bisa dikurangi," katanya dikutip dari siaran pers, Senin (21/3/2022).
Baca Juga: Expo UMKM Dekat Gerbang Sirkuit Mandalika Ramai Didatangi Pengunjung
Kata Ghufron, pihaknya merupakan social commerce berbasis teknologi digital yang sejak awal telah berkomitmen untuk menjadi penghubung antara UMKM, brand lokal, dan konsumen melalui keberadaan reseller yang berfokus tidak hanya pada kota tier satu.
Lebih lanjut, survei Global Consumer Insight (PwC) menunjukkan 86 persen konsumen pelaku belanja online berniat untuk tetap melakukan kegiatan berbelanja online meskipun aturan pembatasan sosial telah dilonggarkan.
Menjawab tantangan tersebut, Ghufron bersiap melakukan beberapa penyempurnaan dan inovasi tambahan ke depan demi membantu lebih banyak masyarakat dan ikut berpartisipasi aktif mendukung pertumbuhan UMKM dan brand lokal.
Tak hanya itu, pemberdayaan perempuan juga tak luput dari bagian komitmen Ghufron ke depannya. Itu juga yang diharapkan oleh dua Brand Ambassador Evermos, yaitu Alyssa Soebandono dan Ria Miranda.
Dalam kesempatan yang sama Alyssa mengatakan bagaimana dirinya melihat perusahaan social commerce bisa membantu lebih banyak perempuan khususnya kelompok ibu rumah tangga.
Baca Juga: Dua Mitra Binaan Pupuk Kaltim Turut Meriahkan Pameran UMKM di MotoGP Mandalika
"Dari data saya lihat 60 sampai 70 persen reseller itu perempuan. Jadi walaupun para ibu disibukkan dengan urusan rumah tangga, mereka tetap bisa kerja dan dapat penghasilan tambahan, dapat ilmu baru dan juga memperluas jaringan. Hanya modal HP sudah bisa buka usaha, gak perlu modal uang besar," pungkas Alyssa.