Suara.com - Di Maret 2022, pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berjalan dua tahun. Kini Indonesia menghadapi Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron. Per Selasa, 1 Maret 2022, pemerintah melaporkan kasus positif Covid-19 bertambah 24.728 orang, sedangkan angka kematian pasien Covid-19 mencapai 325 orang.
Dalam jangka pendek, virus Covid-19 masih akan berada diantara kita, sehingga kita masih dituntut untuk selalu waspada dan menjaga diri sendiri dan lingkungan terdekat kita.
Sejumlah negara mulai memperlakukan pandemi Covid-19 sebagai endemi, yaitu situasi seperti yang pernah dikatakan Presiden Joko Widodo, “Harusnya kita bisa hidup berdampingan dengan Covid-19”.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat CDC, endemi adalah penyakit yang menjangkit suatu daerah atau populasi masyarakat tertentu. Insidens suatu penyakit dapat dikatakan sebagai endemi, jika terjadi secara konsisten dan terjadi di dalam suatu populasi atau area geografis tertentu. Artinya, penyakit endemi akan selalu ada di wilayah tertentu dan hidup berdampingan bersama masyarakat.
Baca Juga: 4 Hal yang Bisa Kamu Lakukan saat Menjalani Isolasi Mandiri
Menurut para ahli kesehatan, salah satu cara yang paling efektif menangkal penularan virus Corona adalah memperkuat atau selalu menjaga kesiapan sistem imun atau kekebalan tubuh. Sistem imun tubuh yang kuat juga dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit lainnya.
Selain program vaksinasi yang masif, masyarakat juga diharapkan mampu melaksanakan budaya hidup sehat yang baru, dengan sementara melaksanakan secara ketat protokol kesehatan yang dikenal dengan 5 M.
Selain mentaati protokol kesehatan secara ketat, menurut Direktur PT Neumedik Indonesia Tbk. Sudibyo, ada banyak cara untuk memelihara dan menjaga daya tahan tubuh. Salah satunya rutin mengkonsumsi suplemen penunjang daya tahan tubuh disamping makanan bergizi, berolahraga, dan mengelola stres dengan baik.
Salah satu jenis suplemen untuk memulihkan daya tahan tubuh adalah jenis yang mengandung Mac Oil dan Zinc.
“Zat aktif Mac Oil yang merupakan bahan utama dari Avimac yang berkhasiat untuk memulihkan sistem kekebalan tubuh, apalagi di masa pandemi Covid-19. Mac Oil merupakan isolat dari ekstrak tanaman Melaleuca Alternifolia, hasil proses fraksinasi melalui teknologi khusus temuan Prof. Max J Reynolds, PhD (Neu Medix Biotechnology Pty. Ltd. Australia). Avimac diproduksi dalam bentuk kemasan kapsul keras 155 mg dan Zinc Picolinate 25 mg,” kata Sudibyo, Sabtu (19/3/2022).
Baca Juga: Pakar Sebut Belum ada Standar Antibodi untuk Menangkal COVID-19, Semua Bisa Terinfeksi?
Di Australia, suplemen ini sudah beredar lebih dari 10 tahun dengan merk dagang 98alive Immune System Support. Di awal pandemi, atas izin EUA (Emergency Use Authorization) yang diberikan oleh Kepala Badan POM RI, dilakukan uji klinis terhadap Avimac sebagai suplemen tambahan bagi pasien Covid-19 bergejala ringan dan moderat. PT Neumedik Indonesia berperan sebagai sponsor yang mendukung tim peneliti uji klinis dipimpin Dr. Erlina Burhan dari Rumah Sakit Paru Persahabatan.
Uji klinis ini dilakukan di RSP Persahabatan dan Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet. Penderita memberikan respons yang baik, dan suplemen Avimac ternyata mempercepat penyembuhan dan efek samping akibat Covid-19 yang terlihat berkurang.
Upaya mengembangkan Avimac ini, ungkap Sudibyo, diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menurunkan angka kasus positif Covid-19 di Indonesia. Ia berharap, Avimac dapat dimanfaatkan banyak pasien Covid-19 berstatus ringan dan sedang, yang melakukan isolasi mandiri.
PT Neumedik Indonesia Tbk telah melakukan upaya awal untuk mendorong kemandirian dalam pemenuhan bahan baku obat, yang dimotori oleh Prof Umar Fahmi. Tim ini menanam Melaleuca alternifolia di dua lahan percontohan di Cilacap dan Purwokerto, dan menghasilkan bahan baku minyak esensial (tea tree oil).
Perusahan ini juga telah menyumbangkan 100 tanaman benih ke Balai Penelitian Tanaman Obat Tradisional di Tawangmangu, Jawa Tengah.
Hasil uji klinis menunjukkan, penggunaan Avimac sebagai terapi pengobatan DBD adalah aman, dan berhasil mengurangi viral load dalam darah pasien secara signifikan dalam waktu 6 hari, meningkatkan trombosit darah dengan cepat. Fakta ini membuat Nasronudin mengusulkan agar Avimac digunakan sebagai terapi standar DBD di Indonesia.
Bekerjasama dengan PT Indofarma Tbk (INAF), Avimac diproduksi untuk pasar Indonesia. PT Neumedik Indonesia mendapatkan lisensi untuk pengembangan produk berbasis Mac Oil dari Neu Medix Biotechnology Pty. Ltd. Australia. Pada saat ini AVIMAC didistribusikan oleh PT Itama Ranoraya (IRRA) yang merupakan sister company PT. Neumedik Indonesia.