Masalah Sampah Masih Menjadi Isu Di Indonesia, Yuk Jadi #GenerasiPilahPlastik

Selasa, 15 Maret 2022 | 21:40 WIB
Masalah Sampah Masih Menjadi Isu Di Indonesia, Yuk Jadi #GenerasiPilahPlastik
Tumpukan sampah menumpuk di pinggir laut kawasan Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, Senin (29/7). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masalah sampah, khususnya sampah plastik masih menjadi pekerjaan rumah bersama yang harus diatasi. Saat ini, 4,8 juta ton per tahun sampah plastik tidak dikelola dengan baik, seperti dibakar di ruang terbuka (48 persen), tidak dikelola secara layak di tempat pembuangan sampah (13 persen), dan sisanya mencemari air dan laut (9 persen).

Lewat gerakan #GenerasiPilahPlastik, Rinso yang merupakan brand dari PT Unilever Indonesia, Tbk., menggandeng Anteraja untuk lebih peduli terhadap lingkungan, terutama kemasan plastik.

Hal itu telah disampaikan oleh Head of Fabric Care Unilever Indonesia, Erfan Hidayat. Ia mengatakan, sebagai brand, Rinso memiliki tujuan mulia untuk membantu orangtua agar anak-anak dapat bermain di luar ruangan tanpa takut kotor.

“Namun, permasalahan sampah khususnya plastik, kerap kali membuat alam tempat bermain anak menjadi tidak nyaman. Untuk itu, sejalan dengan satu strategi ‘The Unilever Compass’, yaitu membangun planet yang lebih lestari, Rinso mengajak masyarakat untuk menjaga alam Indonesia agar bersih dan tidak tercemari sampah,” ungkapnya, dalam acara Rinso #GenerasiPilahPlastik, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga: Warga Buang Sampah Sembarangan di Pekanbaru Kena Denda Rp5 Juta

“Kali ini, Rinso mengajak masyarakat menjadi #GenerasiPilahPlastik dengan melakukan pilah sampah dari rumah, guna memberikan manfaat bagi diri sendiri, masyarakat, maupun lingkungan,” ungkapnya lebih lanjut.

Pada kesempatan yang sama, Head Of Communication and Engagement Waste4Change Hana Nur Aulina mengatakan, Indonesia masih dalam tahap membangun sistem teknologi persampahan yang ideal.

Hingga saat ini, penanganan sampah masih menggunakan cara konvensional, yaitu kumpul angkut buang dengan kondisi sampah yang tercampur.

“Dengan tingkat kesadaran masyarakat memilah sampah yang juga masih terbilang masih rendah, di mana 81 persen sampah di Indonesia masih berakhir belum terpilah, kolaborasi antar pihak dalam mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap persoalan sampah sangat perlu digalakkan,” ungkap Hana Nur Aulina.

“Kami percaya, upaya kolaborasi yang dilakukan Rinso dengan Anteraja ini, bisa membantu menumbuhkan kepedulian dan kesadaran untuk memilah sampah, sekaligus meningkatkan recycling rate melalui pemanfaatan Bank Sampah,” tutupnya.

Baca Juga: Pengusaha di Ghana Kembangkan Rumah Murah dari Plastik Daur Ulang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI