Di Masa Pandemi, Saham Nano Diminati Investor hingga Oversubscribed 46,39 Kali

Rabu, 09 Maret 2022 | 12:54 WIB
Di Masa Pandemi, Saham Nano Diminati Investor hingga Oversubscribed 46,39 Kali
Ilustrasi teknologi riset. (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penawaran umum saham perdana atau initial public offering/IPO PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NIG) mencatat kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 46,39 kali. Nanotech Indonesia Global merupakan perusahaan yang bergerak di jasa layanan teknologi riset dan pengembangan, rekayasa material, dan nanoteknologi. 

“Kami mengucapkan rasa syukur mendalam dan terima kasih sebesar-besarnya atas tingginya antusias para investor. Ini adalah manifestasi kepercayaan publik, sekaligus amanah dengan sambutan 46,39 kali oversubscribed, walaupun kita semua masih bersama berjuang menghadapi kondisi pandemi Covid-19,” kata Direktur Utama PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NIG), Suryandaru dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu (9/3/2022).

NIG akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (10/3/2022), dengan menggunakan kode saham Nano. Suryandaru menyatakan akan berupaya semaksimal mungkin, meningkatkan pertumbuhan perusahaan, membuka diri bekerja sama dengan banyak pihak.

“Khususnya berkolaborasi merangkai kekuatan riset dan teknologi Indonesia, melibatkan talenta terbaik negeri ini, mewujudkan knowledge based economy, meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia, dari 10, 100, hingga 1.000
kali lipat,” ujar dia.

Baca Juga: Persiapan Jadi Induk Bisnis Mobilitas Terintegrasi, Volkswagen AG Uji Coba Potensi IPO Porsche

Suryandaru menjelaskan, selama masa penawaran umum yang berlangsung pada 2-8 Maret 2022, saham Nano banyak diminati masyarakat, karena kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 46,39 kali dari porsi penjatahan terpusat (pooling) yang ditawarkan kepada masyarakat.

Perseroan melepas 1.285.000.000 saham atau setara dengan sekitar 29,99%, sedangkan harga penawaran Rp 100 per saham.

“Perkiraan dana segar yang diraih perseroan sekitar Rp 128,5 miliar,” tambah Suryandaru.

Dia menjelaskan, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan.

“Termasuk untuk modal kerja atau operational expenditure (opex),” tambah dia.

Baca Juga: Survei IPO: Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Naik Jadi 69 Persen

Dana itu, jelas Suryandaru, untuk pembelian mesin dan perlengkapan, serta pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan sistem penunjangnya.
Selain itu, perseroan secara bersamaan juga menerbitkan 1.028.000.000 waran seri I.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru, yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.

Setiap pemegang 10 saham baru perseroan berhak memperoleh delapan waran seri I, dimana setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp10 setiap sahamnya, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp125, yang dapat dilakukan setelah enam bulan sejak efek dimaksud diterbitkan, berlaku mulai 9 September 2022 - 10 Maret 2025.

Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham.

Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang lagi. Total Hasil Pelaksanaan Waran Seri I sebanyak-banyaknya sebesar Rp 128,50 miliar. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek adalah PT UOB Kay Hian Sekuritas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI