Suara.com - Kurang lebih 250 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) hadir dalam Damping Danone Indonesia, yaitu program pendampingan batch pertama 2022. Kegiatan ini bertajuk "Optimasi Bisnis UMKM: Strategi Menuju Transformasi 2022", dilakukan daring, 1 Maret 2022.
Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM, Siti Azizah memberikan apresiasi kepada swasta yang mendukung program pengembangan UMKM di Indonesia.
"Ini sejalan dengan program pemerintah dalam pemberdayaan UMKM dan kewirausahaan nasional, dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.
Kemenkop UKM siap berkolaborasi untuk membangun komunitas UMKM, yang nantinya bisa turut berkontribusi menumbuhkan rasio perekonomian negara.
Baca Juga: DigitalisasiJadi Jembatan bagi Pelaku UMKM untuk Tetap Bertahan di Masa Pandemi
"Tahap pemulihan UMKM dan koperasi lebih cepat dan transformatif, sehingga diperlukan program yang menyasar langsung kepada pelaku UMKM dan koperasi dalam konteks usaha ramah lingkungan. Kami juga mendorong pembiayaan dari sektor perdagangan kepada sektor riil dan pemanfaatan teknologi tambah," tambah Siti..
Sementara itu, dalam sambutannya, Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo menjelaskan, saat ini, Danone Indonesia melibatkan lebih dari dua juta UMKM lokal di Indonesia melalui kegiatan dalam rantai bisnisnya.
"Kami dengan petani susu segar di Yogyakarta untuk supply bahan baku susu, melibatkan sektor informal untuk pengumpulan bahan baku plastik untuk di daur ulang, serta pemberdayaan ibu rumah tangga," ujarnya.
Ia menyebut, sudah saatnya UMKM Indonesia melakukan transformasi bisnis, agar tetap bisa bertahan dan semakin berkembang di masa pandemi Covid-19.
Untuk itu, pihaknya berkomitmen dalam pendampingan UMKM tahun ini, dengan program-program berkelanjutan yang melibatkan semua pihak.
Baca Juga: Antusiasme Pecinta Sepak Bola Dorong Kebangkitan UMKM Bali
"Sebagai perusahaan yang tumbuh dan berkembang, dan telah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia, kami merasa terdorong untuk berkontribusi secara maksimal untuk mendukung perkembangan UMKM lokal di Indonesia, terutama pada situasi seperti saat ini," ujar Karyanto.
Salah satu narasumber inspiratif pelaku UMKM yang hadir dalam webminar tersebut adalah Ubaidillah dari UMKM Soto Seger Boyolali Hj. Amanah.
"Kunci keberhasilan pengusaha, konsumen dianggap sebagai aset. Dalam bisnis kuliner, yang terpenting adalah mempertahankan kualitas pelayanan. Pelaku usaha harus bisa mempertahankan pelayanan terbaiknya," terang Ubaidillah.
Kegiatan webinar ini sekaligus sebagai pembuka untuk pendampingan batch pertama 2022, yang akan menjadi wadah untuk para UMKM dalam meningkatkan meningkatkan kapasitas usaha dengan berbagai kegiatan.
Kegiatan dilakukan meliputi sesi pelatihan dan pendampingan bisnis secara eksklusif, edukasi bisnis berbasis sosial media, inkubator bisnis serta akses dan layanan bisnis.
"Dengan berbagai Program Damping, kami akan terus berkomitmen mendampingi pelaku UMKM, agar dapat bertumbuh serta melakukan inovasi-inovasi terbaik, sehingga siap dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang," pungkas Karyanto.