Bantuan Cat untuk Perawatan Kapal Nelayan Desa Bandengan, Cirebon, yang Terdampak Pandemi Covid-19

Ririn Indriani Suara.Com
Minggu, 06 Maret 2022 | 19:53 WIB
Bantuan Cat untuk Perawatan Kapal Nelayan Desa Bandengan, Cirebon, yang Terdampak Pandemi Covid-19
Nelayan di Desa Bandengan, Cirebon, sedang mengecat kapalnya. (Foto: Dok. Nippon Paint)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berbagai upaya untuk meredakan penularan Covid-19 melalui physical distancing, lockdown, hingga penerapan level PPKM berpengaruh pada kegiatan ekonomi, salah satunya nelayan.

Imbas dari penerapan kebijakan tersebut membuat sebagian besar nelayan mengalami penurunan pendapatan. Hal ini juga dirasakan oleh para nelayan di Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, aktivitas penangkapan ikan di Indonesia didominasi oleh nelayan kecil.

Lebih dari 90% nelayan Indonesia adalah nelayan yang menangkap ikan di daerah pesisir.

Baca Juga: IU dan Kim Go Eun Berikan Sumbangan untuk Korban Kebakaran

Perikanan skala kecil ini berperan penting dalam menyediakan mata pencaharian dan ketahanan pangan bagi para nelayan skala kecil dan masyarakat lokal di wilayah pesisir.

Desa Bandengan sebagai desa pesisir mayoritas warganya berprofesi sebagai nelayan.

Topan Wijaksono, Area Sales Manager Jawa Tengah Nippon Paint Indonesia menyerahkan cat kepada Adi Susanto, Sekretaris Desa dan Warkuto, Ketua Forum Nelayan.
Topan Wijaksono, Area Sales Manager Jawa Tengah Nippon Paint Indonesia menyerahkan cat kepada Adi Susanto, Sekretaris Desa dan Warkuto, Ketua Forum Nelayan.

“Para nelayan di desa kami ini beragam, ada nelayan besar yang menggunakan kapal besar dengan jumlah ABK 10–15 orang dan ada kapal kecil dengan jumlah ABK 2–3 Orang,” ujar Nursalim, Sekretaris Forum Nelayan Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, dalam siaran pers, Minggu (6/3/2022).

Kapal Besar dapat digunakan untuk menangkap ikan hingga 10 ton.

Ikan yang biasanya ditangkap nelayan adalah teri, kembung, barakuda, dan ikan-iklan lainnya. Sedangkan kapal kecil biasa digunakan untuk menangkap rajungan dengan total muatan mencapai 1 kuintal.

Baca Juga: Buka Tiga Loket, 1.500 Penerima BPNT Segedong Antre dengan Tertib dan Patuhi Prokes

Nursalim menambahkan, biaya melaut para nelayan juga membutuhkan dana yang lumayan, dalam satu hari untuk memenuhi kebutuhan solar, makan dan keperluan melaut lainnya bisa menghabiskan Rp200 ribu hingga Rp800 ribu.

Selain operasional, di sisi lain nelayan juga harus memperhatikan kondisi kapal agar laik laut, layak melakukan pelayaran. Salah satunya melalui pengecatan berkala untuk melindungi kapal dari korosi dan menghambat tumbuhnya lumut.

Tanggap akan hal itu, Nippon Paint Indonesia melalui program CSR Warnai Kehidupan berupaya untuk membantu para nelayan di Desa Bandengan dengan mendonasikan 507 Liter cat yang terdiri dari produk Bee Brand 1000 dan Copper Paint Anti-Fouling.

“Aksi donasi dan pengecatan kapal nelayan di Desa Bandengan ini menjadi bentuk kepedulian Nippon Paint Indonesia agar kapal-kapal tetap terawat, membantu docking sehingga kapal para nelayan di desa Bandengan tetap dalam kondisi laik laut dan memperpanjang usia teknis kapal,” ujar Topan Wijaksono, Area Sales Manager Nippon Paint Indonesia.

Ia melanjutkan Bee Brand 1000 merupakan cat sintetis enamel yang dapat diaplikasikan pada berbagai subtract kayu dan besi baik interior maupun eksterior.

Berbasis solvent-based, membuat cat ini mudah diaplikasikan, dan memiliki hasil akhir gloss (mengkilap).

Selain itu, Bee Brand 1000 juga tahan sinar matahari, tahan lama dan lebih cepat kering. Sementara, Copper Paint Anti-Fouling ditujukan untuk mengecat kapal kayu, kapal ikan, yachts, dan lain sebagainya.

Diakui oleh Sekretaris Desa Bandengan Bagian Ekonomi Pembangunan Adi Susanto, bantuan donasi cat dari Nippon Paint Indonesia untuk para nelayan di Desa Bandengan ini sungguh berarti.

“Kami dapat mengecat kembali 100 kapal nelayan Desa Bandengan, dari kapal yang kecil sampai yang besar. Selain lambung kapal, kami juga mengecat bagian bawah kapal yang rentan lumut. Adanya cat dari Nippon Paint ini dapat meringankan biaya untuk docking atau perbaikan kapal para nelayan,” ungkap Adis.

Nining Suningsih, Kepala Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon mengatakan, hampir 90% warga Desa Bandengan adalah nelayan.

Kehidupan warga di desa tersebut, kata perempuan yang akrab disapa Kuwu Nining, sangat bergantung pada hasil tangkapan laut.

"Kalau lagi Musim Barat, para nelayan itu melaut di perairan Kabupaten Cirebon. Tapi, biasanya ramainya tangkapan hasil laut itu hanya sekitar 1 sampai 2 minggu. Nanti, kalau musim Timur atau timuran, biasanya di bulan 7 sampai 10 ini, para nelayan Desa Bandengan melaut ke Jakarta dan Cilacap," jelasnya merinci.

Adanya bantuan cat ini, sambung Nining, membantu nelayan dalam merawat kapalnya agar tetap aman saat melaut.

“Bantuan ini diharapkan dapat menjadi stimulan demi keberlangsungan kegiatan perekonomian bagi 350 warga Desa bandengan ke depannya,” tambah Topan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI