Minyak Goreng Langka, Kalimantan Selatan Bangun Pabrik Berkapasitas 160 Ton per Hari

Sabtu, 05 Maret 2022 | 14:52 WIB
Minyak Goreng Langka, Kalimantan Selatan Bangun Pabrik Berkapasitas 160 Ton per Hari
Ilustrasi minyak goreng. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelangkaan minyak goreng yang terjadi belakangan ini membuat keprihatinan  sejumlah pihak. Untuk menjawab keresahan masyarakat atas langkanya minyak goreng, PT Jhonlin Group, melalui unit usaha PT Jhonlin Agro Raya (JAR), yang terletak di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, membangun pabrik minyak goreng berkapasitas 160 ton per hari (ton per day/TPD).

Pabrik minyak goreng tersebut bakal memproduksi minyak goreng premium kemasan 1 liter dan 2 liter. Harganya bakal terjangkau masyarakat luas.

"Pabrik minyak goreng ini merupakan fraksinasi dari pabrik refinery, yang nantinya bakal mengolah 250 ton bahan baku per hari dan mampu menghasilkan 160 ton minyak goreng per hari," kata Direktur PT JAR, Zafrinal, Jumat (4/3/2022).

Pembangunan pabrik yang dikerjakan PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi mulai 29 Juli 2021 itu ditargetkan rampung pada 29 Juli 2022.

Baca Juga: Dalam Sehari Eko Salurkan 7,9 Ton Minyak Goreng, Bikin Pasar Murah Agar Cepat Habis

Menurut Zafrinal, saat ini proyek tersebut menyedot tenaga kerja hingga 250 orang, yang merupakan warga sekitar. Saat beroperasi, nantinya pabrik yang bersistem operasi digital itu bakal menyerap 60 tenaga operasional.

"Jika pabrik beroperasi, tentu akan menciptakan lapangan kerja baru dan rencananya akan menyerap 80 persen tenaga kerja lokal," tambahnya.

Selain menciptakan lapangan kerja baru, kata dia, pembangunan pabrik minyak goreng tersebut menjadi salah satu wujud kepedulian perusahaan terhadap kelangkaan minyak goreng yang terjadi saat ini.

Pabrik ini diharapkan bakal membantu meningkatkan perekonomian dari hulu sampai hilir dalam agro industri sawit, mengingat pasar minyak goreng sangat potensial di mana kebutuhan setiap tahun terus meningkat.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga memerlukan minyak goreng bermutu dengan harga kompetitif. Perusahaan ini dimiliki pengusaha asal Kalsel, Andi Syamsudin Arsyad, alias Haji Isam.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Palembang Imbau Warga tak Borong Minyak Goreng

"Target jangka panjang JAR adalah pemenuhan kapasitas dan ekspansi kapasitas produksi, serta hilirisasi produk CPO dengan produk berkualitas, dan terjangkau masyarakat," ujar Zafrinal.

Sementara itu, GM PT JAR Mathirlan Romadhoni mengatakan, target produksi pabrik baru bakal terealisasi secara bertahap, mulai 50 ton per hari hingga nantinya mencapai kapasitas maksimum 160 ton per hari.

"Kemasan yang diproduksi adalah kemasan 0,5 liter, 1 liter dan 2 liter, agar memenuhi daya beli masyarakat, mengingat pasar 0,5 liter, 1 liter dan 2 liter cukup besar," katanya.

Menurut dia, area pemasaran pada tahap awal memang diprioritaskan untuk kebutuhan masyarakat Kalsel, meski tidak menutup kemungkinan bakal berkembang ke provinsi-provinsi lain di Pulau Kalimantan.

"Kelebihan minyak goreng JAR adalah diproses dari lahan sawit kebun sendiri dan kualitasnya premium sehingga harganya bakal kompetitif dan terjangkau," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI