Suara.com - Menjelang International Women’s Day yang diperingati setiap tanggal 8 Maret, Alibaba Group meluncurkan handbook pengembangan diri pertama yang ditujukan khusus bagi komunitas perempuan Indonesia, yang berjudul “Titik Mulai Perempuan Indonesia Bangkit Pasca-Covid”.
E-handbook yang disusun dengan bantuan sembilan kontributor perempuan ini bertujuan untuk menginspirasi para perempuan di dalam negeri agar bisa bangkit dan berkarya kembali di era digital pasca-Covid.
Dampak pandemi telah memperparah minimnya akses pekerjaan dan ekonomi, terutama bagi kaum perempuan. Berdasarkan studi McKinsey, pekerja perempuan 1,8 kali lebih rentan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dibanding laki-laki.
Pada bulan November 2021, Kementerian Sosial telah menyatakan bahwa 40% pekerja formal perempuan mengalami dampak buruk pandemi, sementara 60% pekerja informal perempuan kehilangan pekerjaannya.
Baca Juga: Setiap Hari 35 Perempuan Indonesia Alami Kekerasan Seksual
Namun di sisi lain, pandemi telah mengakselerasi pertumbuhan dan adopsi teknologi digital, yang menciptakan banyak peluang dan membuka jalan untuk semua orang dari berbagai latar belakang, untuk bisa menemukan karir dan kesempatan usaha baru.
Sebagai contoh, Lazada Indonesia mencatatkan pertumbuhan penjual online hingga hampir 3 kali lipat pada bulan Oktober 2021, dibandingkan dengan di awal pandemi pada Maret 2020. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mempercayai peluang dari ekonomi digital.
“Kami senang bisa berkontribusi dalam penerbitan e-handbook pertama Alibaba untuk perempuan Indonesia, dan turut mendorong mereka untuk mengoptimalkan peluang karir dan usaha baru, serta pengembangan diri melalui saluran digital. Kami percaya bahwa pemberdayaan perempuan dapat menjadi bagian krusial dari upaya pemulihan ekonomi pasca-pandemi,” ungkap Evelyn Yonathan, Chief People Officer Lazada Indonesia, sekaligus salah satu kontributor penulis, dalam peluncuran e-handbook yang dilakukan secara daring, Rabu (3/2/2022).
E-handbook Alibaba mengkompilasikan cerita dan pengalaman dari sembilan perempuan inspiratif yang berkarya di dalam maupun luar Ekosistem Alibaba. Mereka membagikan pengetahuan praktis kepada pembaca untuk menjadi tangguh dalam menghadapi tantangan di bidang karier dan keuangan, serta tips dan inspirasi untuk mewujudkan impian wirausaha melalui saluran digital.
Sembilan kontributor dalam e-handbook tersebut adalah:
Baca Juga: Sejarah Hari Ibu: Bermula dari Kongres Perempuan Indonesia Ditetapkan Dekrit Soekarno
- Daisy Jin, Kepala Alibaba Global Initiatives (2020-2021);
- Evelyn Yonathan, Chief People Officer Lazada Indonesia;
- Hanna Suhardi, Lazada Seller dan Founder Lemontree;
- Susanty Widjaya, CEO Bakmi Naga Resto dan Ketua Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI);
- Viviyanti Tolgay, Founder PT Ratu Pertiwi Group;
- Carline Darjanto, Co-Founder COTTON INK;
- Diana Tanu, Co-Founder Top Karir;
- Agustina Samara, Chief of People & Corporate Strategy DANA Indonesia; dan
- Prita Ghozie, Financial Consultant dan CEO Zap Finance.
Berbagi pandangan dengan para perempuan yang ingin menjajaki peluang bisnis online, Susanty Widjaya mengungkap, “Ketika menghadapi krisis tidak terduga seperti pandemi ini, sebagai pemilik usaha, kita harus berani untuk berubah dan bertransformasi. Bersyukur atas keputusan saya yang tepat untuk menjalankan seluruh bisnis F&B saya, Bakmi Naga Resto dan Batavia Cafe, secara online di tengah krisis akibat dampak Covid-19. Semoga dengan terbitnya e-handbook Alibaba ini, para perempuan Indonesia bisa mengambil inspirasi dari pengalaman saya dan berkembang di era digital,” kata Susanty Widjaya.
E-handbook ini dapat diunduh secara gratis melalui portal berita lokal Alibaba Group, yakni AlibabaNews Bahasa Indonesia.