Selain Pola Makan Bergizi Seimbang, Susu Pertumbuhan Juga Bisa Bantu Atasi Stunting

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 21 Februari 2022 | 14:28 WIB
Selain Pola Makan Bergizi Seimbang, Susu Pertumbuhan Juga Bisa Bantu Atasi Stunting
Ilustrasi Anak Tumbuh Sehat dan Terbebas dari Stunting . ( Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persoalan stunting masih menjadi tantangan di Indonesia. Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan angka stunting sebesar 30,8 persen, dan sedikit menurun menjadi 27,7 persen pada tahun 2019 berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI).

Hal ini tak hanya menjadi perhatian pemerintah, tapi juga Frisian Flag Indonesia (FFI) dan induk perusahaannya FrieslandCampina.

Apa Itu Stunting?

Stunting sendiri disebabkan oleh kurangnya asupan bergizi, baik kualitas maupun kuantitas. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Stunting yang tidak dideteksi sejak dini akan memberikan dampak buruk terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak, yaitu terjadinya gagal tumbuh ditunjukkan dengan tinggi badan pendek dan perkembangan intelektual yang terhambat.

Baca Juga: Stunting di Kaltim Pada 2021 Jadi Sorotan DPR RI, Wagub Kaltim Hadi Mulyadi Harapkan Hal Ini

Dalam jangka panjang, stunting dapat menimbulkan dampak berupa gangguan metabolik yang meningkatkan risiko obesitas, diabetes, stroke, dan jantung.

Menurut Dokter Spesialis Anak Pakar Tumbuh Kembang Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K), status gizi anak dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsinya. Itu sebabnya, pola makan bergizi seimbang perlu diterapkan agar dapat mempengaruhi status gizi anak secara positif.

"Gizi seimbang dapat dicapai apabila makanan yang dikonsumsi dalam jumlah cukup, berkualitas baik, dan beragam jenisnya untuk memenuhi nutrisi yang diperlukan tubuh,” ujar Prof. Rini.

Prof. Rini melanjutkan bahwa anak yang terlahir dengan gizi kurang akan tumbuh menjadi remaja dengan status gizi kurang dan berpotensi kembali melahirkan anak dengan kondisi gizi kurang. Mata rantai inilah yang harus bersama-sama kita putus dengan berbagai macam upaya, mulai dari sosialisasi dan edukasi.

"Tetapi perubahan perilaku tidak terjadi secara instan, perlu waktu, kesabaran dan peningkatan literasi agar masyarakat paham penting kecukupan gizi dalam upaya mencetak generasi Indonesia yang unggul di masa mendatang,” tegas Prof. Rini.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Anak dalam Tiga Pekan Terakhir Naik 10 Kali Lipat, Kenali Gejala Umumnya

Dukung Pemerintah Atasi Stunting

Dengan komitmen berperan aktif membantu pemerintah Indonesia mengatasi stunting, FrieslandCampina telah memulai survei di tahun 2010 untuk mengetahui status gizi anak-anak di beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, melalui South-East Asia Nutrition Surveys (SEANUTS), yakni studi lapangan yang mempelajari status gizi dan kesehatan anak-anak di Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam.

Menurut Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, SEANUTS bertujuan memberikan wawasan tentang status kesehatan anak dengan mengukur asupan makanan, kebiasaan makan, status gizi, pertumbuhan, komposisi tubuh, aktivitas fisik, serta perkembangan dan kinerja kognitif.

Hasil temuan SEANUTS ini kemudian dimanfaatkan oleh FFI untuk membuat program-program kerja yang mendukung perbaikan gizi dan mencegah stunting pada anak-anak Indonesia, termasuk menyediakan produk-produk susu yang berkualitas tinggi.

Terbaru, brand susu tersebut memperkenalkan produk susu pertumbuhan FRISIAN FLAG® PRIMAGRO® yang mengandung 9 asam amino esensial (AAE) dan DHA 4 kali lebih tinggi, yang merupakan kandungan tertinggi dibandingkan dengan produk sejenis di kelasnya, untuk memastikan anak-anak tumbuh kuat dan tinggi, berkembang kemampuan kognitif menjadi anak yang kreatif dalam memecahkan masalah.

“Produk susu pertumbuhan terbaru tersebut mengandung formula yang lebih lengkap dan jumlah yang lebih banyak, yaitu 9AAE yang merupakan kandungan tertinggi dibandingkan dengan produk sejenis di kelasnya, DHA 4X lebih tinggi*, serta omega 3, omega 6, minyak ikan, tinggi protein, serta lebih dari 14 vitamin dan 9 mineral," ujar Category Marketing Manager PT Frisian Flag Indonesia, Pratiwi Rosani, dalam acara peluncuran yang dilakukan secara virtual, Kamis (17/2/2022).

Indonesia bebas Stunting dengan FRISIAN FLAG® PRIMAGRO® 9AAE dan DHA 4 x lebih tinggi*. (Screenshot)
Indonesia bebas Stunting dengan FRISIAN FLAG® PRIMAGRO® 9AAE dan DHA 4 x lebih tinggi*. (Screenshot)

Kombinasi kandungan prima pada susu pertumbuhan ini mampu memaksimalkan perkembangan otak dan tumbuh kembang yang dibutuhkan anak di 1000 hari pertama kehidupannya.

Pratiwi menegaskan bahwa kandungan 9AAE di susu pertumbuhannya sangat penting, karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri dan harus dipenuhi dari sumber protein hewani seperti daging, ikan, ayam, telur atau susu.

Menurut studi yang dilakukan oleh National Center for Biotechnology Information, anak-anak yang kekurangan satu jenis 9AAE, akan menurunkan potensi tinggi badan, bahkan hingga 50% apabila keseluruhan 9AAE tidak terpenuhi.

Dan tanpa 9AAE yang lengkap, penyerapan nutrisi prima lainnya tidak akan maksimal. Hal ini berarti bahwa kekurangan 9AAE sangat berpengaruh bagi pertumbuhan fisik, dan perkembangan otak, dan dapat meningkatkan risiko stunting.

Bantu Orangtua Monitor Pertumbuhan Anak

Sebagai masa depan bangsa, tentu saja anak-anak kita harus tumbuh dengan gizi yang tepat. Dan setiap orangtua, bertanggung jawab menyiapkan asupan bergizi untuk dikonsumsi anak-anaknya.

Untuk itu, orangtua harus memiliki pengetahuan yang baik tentang kualitas dan kuantitas makanan yang perlu dikonsumsi, dan memahami pola makan bergizi seimbang untuk diterapkan kepada anak-anak.

Tak sekadar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada orangtua, FFI juga akan terus mendampingi orangtua menuju perubahan perilaku pemahaman gizi yang lebih baik.

"Literasi gizi diperlukan agar orang tua semakin paham tentang pentingnya kecukupan gizi dalam membangun generasi Indonesia yang unggul,” tambah Pratiwi.

Sehubungan dengan edukasi kepada orangtua tentang literasi gizi dan memanfaatkan teknologi digital dalam mengoptimalkan sosialisasi, diperkenalkan pula program posyandu dalam platform online dan offline.

Platform posyandu online yang digagas bernama Akademi Keluarga Prima yang merupakan pengembangan fitur dari website https://www.ibudanbalita.com/. Di sini orangtua mendapat kemudahan memonitor secara mandiri tumbuh kembang anak.

Adapun fitur-fitur yang dapat dimanfaatkan orangtua di Akademi Keluarga Prima, antara lain:

  1. Rapor Tumbuh Kembang Prima, adalah fitur posyandu online yang dapat memantau progress tumbuh kembang anak sesuai dengan grafik pertumbuhan WHO dan CDC yang juga menjadi referensi nasional.
  2. Parenting Style Test, adalah fitur untuk mengetahui pola asuh orang tua yang sesuai dengan karakter anak sehingga tumbuh kembangnya dapat maksimal.
  3. EmoMeter, adalah fitur untuk mengetahui kondisi dan perkembangan kecerdasan sosial dan emosional anak (Social Emotional Learning) yang dapat mempengaruhi kesuksesannya di masa depan.

Untuk platform offline, brand susu tersebut juga mendukung program Primanutri Posyandu yang pelaksanaanya bermitra dan dijalankan oleh Indomaret.

Menurut Marketing Microeconomics Project Executive Indomaret, Purwanto Wahyudi, kegiatan Primanutri Posyandu akan dimulai pada Maret 2022, dan berlangsung sepanjang 2022.

Tugasnya adalah memberikan layanan pemeriksaan kesehatan ibu, anak dan lansia, penyuluhan kesehatan penyediaan, serta penyediaan makanan dan minuman bergizi di 20 lokasi di 20 kota yang ditargetkan akan diikuti oleh 3.000 peserta.

Kehadiran susu pertumbuhan terbarunya, Akademi Keluarga Prima, dan Posyandu Primanutri adalah langkah FFI mewujudkan komitmen menjadi mitra bagi para orang tua untuk membangun generasi yang kuat dan tinggi, cerdas, dan bebas stunting.

Komitmennya ini juga didukung oleh pasangan selebritas sekaligus orangtua dari dua anak, yaitu Baim Wong dan Paula Verhoeven.

“Sebagai orangtua, kami ingin memberikan yang terbaik baik Kiano yang kini berusia 2 tahun. Di 1.000 hari pertama kehidupannya, kami ingin memastikan pertumbuhan otak dan tumbuh kembangnya berlangsung optimal," kata Baim.

Dengan dukungan susu pertumbuhan dengan formula 9AAE dan DHA 4X Lebih Tinggi*, Baim berharap Kiano tumbuh menjadi anak yang sehat dan terhindar dari stunting, serta menjadi anak cerdas dan kreatif mencari jalan keluar sebuah masalah.

Mau jadi orangtua optimis seperti Baim dan Paula? Pastikan Anda memenuhi kebutuhan gizi anak di 1.000 hari pertamanya agar ia terhindar dari stunting, ya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI