Usai Vaksinasi Booster, Imunitas Tubuh Harus Tetap Dijaga

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 16 Februari 2022 | 08:39 WIB
Usai Vaksinasi Booster, Imunitas Tubuh Harus Tetap Dijaga
Sentra vaksinasi booster di Pasar Modern Intermoda BSD City, Provinsi Banten.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sentra vaksinasi booster telah digelar di beberapa tempat salah satunya di Pasar Modern Intermoda BSD City pada 15-18 Februari 2022 oleh SehatQ bekerjasama dengan brand STIMUNO dan OXYVIT. Meskipun antusias untuk mendapatkan vaksin booster cukup tinggi, masyarakat tetap perlu melindungi imun tubuh setelah vaksin. Mengapa demikian?

“Vaksin booster sangat diperlukan setelah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan kedua, karena terjadinya penurunan efektivitas di bulan ke-4 sampai ke-6,” kata dr. Ranto B. Tampubolon yang merupakan dokter praktik Klinik SehatQ Karawaci, di acara pembukaan sentra vaksinasi booster di Pasar Modern Intermoda BSD City, Provinsi Banten, ditulis Rabu (16/2/2022).

Sama halnya dengan pemberian vaksin booster. Dokter Ranto merujuk penelitian dari Centers of Disease Control and Prevention bahwa perlindungan imun tubuh setelah mendapatkan suntikan booster akan berkurang setelah 10 minggu hingga empat bulan.

Menurut penelitian tersebut, antibodi akan menurun seiring waktu, tetapi bukan berarti respons imun berkurang. Sel T dan sel B masih ada untuk melindungi dari keparahan penyakit.

Baca Juga: Binda Jatim Sukses Bujuk Masyarakat Yang Menolak Divaksin

Selama pengamatan awal pada kinerja vaksin booster, para peneliti menemukan adanya efektivitas yang tinggi mencapai 78%, hingga empat bulan setelah dosis ketiga. Efektivitas ini diamati dari orang yang telah mendapatkan booster, di mana tingkat sakitnya berkurang meski belum tentu terlindungi 100 persen dari infeksi.

Pentingnya vaksin booster untuk mengurangi tingkat keparahan infeksi COVID-19 ini, membuat SehatQ bekerjasama dengan Dexa Medica dan aplikasi OneSmile, membuka sentra vaksinasi booster bagi orang dewasa di kawasan Pasar Modern Intermoda BSD City hingga tanggal 18 Februari 2022.

Sentra vaksinasi booster ini diperuntukkan bagi masyarakat berusia 18 tahun dan berusia lansia yang telah menerima vaksinasi dosis lengkap pertama dan kedua.

“Kerjasama STIMUNO juga OXYVIT dengan SehatQ bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam mempercepat cakupan vaksin booster ke masyarakat umum. Selain itu, STIMUNO dan OXYVIT ingin terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga imun tubuh melalui imunomodulator Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) fitofarmaka atau yang sudah teruji klinis secara terus menerus supaya ‘Gak Gampang Sakit’. Sementara OXYVIT suplemen Vitamin C dan D3 1000 iu sangat dianjurkan untuk meregulasi sistem imun serta meningkatkan aktivitas sel imun dalam melawan virus dan bakteri,”ujar Head of Marketing Consumer Health Product PT Dexa Medica, Irene Dwi Sari.

Dalam kesempatan tersebut, dr. Ranto juga mengingatkan masyarakat bahwa mengonsumsi vitamin C, D, dan imunomodulator sangat dianjurkan untuk menjaga imunitas di sela-sela menunggu jadwal vaksin booster lanjutan.

Baca Juga: Publik Mesti Tahu! Kenapa Harus Vaksin Booster? Kadinkes Banten Beri Penjelasan Ini

“Untuk perlindungan kesehariannya, kita perlu vitamin C cukup 500 mg, tapi kalau dalam keadaan sakit maksimal 1000 mg. Kalau untuk vitamin D, kita bisa konsumsi 1000 iu sudah cukup untuk keseharian. Kalau hingga 5000 iu untuk yang sedang sakit. Ditambah imunomodulator sudah sangat baik dan aman dipakai untuk keseharian tapi ada maksimal pemakaiannya yakni sampai 6 bulan. Jadi ini dapat meningkatkan imun kita yang saat ini kasus COVID-19 sedang meningkat lagi,” jelas dr. Ranto.

Dalam Pedoman Tata Laksana COVID-19 Edisi Keempat disebutkan bahwa pada pasien COVID-19 gejala ringan hingga berat dapat mengonsumsi vitamin C 500 mg, Vitamin D dosis 1000 iu, dan obat-obatan supportif baik tradisional (fitofarmaka) maupun Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang teregistrasi di Badan POM.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI