Suara.com - Air minum dalam kemasan, CLEO, baru-baru ini meluncurkan varian baru kemasan botol kaca kekinian motif batik, “Cleo Glass” berukuran 330ml.
Kemasan botol kaca kekinian tersebut, menurut Wakil Direktur Utama PT Sariguna Primatirta, Tbk, Melisa Patricia, sangat valuable sehingga para pelaku industri mendapatkan harga yang memberikan margin lebih untuk bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.
“Kami melihat bahwa café atau coffee shop dan resto sekarang ini banyak yang jadi tempat kekinian membutuhkan produk yang affordable, kualitasnya bagus dan terlihat premium sehingga mengangkat dan menaikan nilai jual café mereka. Dari situlah Cleo Glass ini hadir dengan desain batik Indonesia yang kami design sendiri dengan arti Cleo Merajut Nusantara,” ujarnya dalam Talkshow Outlook F&B Business bertajuk “Murninya Kebersamaan” di Surabaya, Jawa Timur, baru-baru ini.
Lebih lanjut ia mengatakan Cleo Glass hadir setelah sukses meluncurkan Cleo Platine pada 2019, yang juga dikemas dalam botol kaca 380 ml. Varian atau produknya ini, sambung Melisa, menyasar pada konsumen yang lebih menyukai restoran dan kafe tipe premium.
Baca Juga: Corak Khas Nusantara Buat Publik Takjub, Begini Penampakan Cantiknya Brownies Motif Batik
Sadar akan pentingnya kemasan yang menarik, brand minuman kemasan tersebut berinisiatif menghadirkan air minum dalam kemasan botol kaca 330ml dengan kualitas air murni yang sama dengan Cleo existing, yang diklaim 20 kali lebih murni dari Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merek lainnya.
Botol kaca Cleo Glass di desain khusus dengan motif dan tekstur ukiran batik khas budaya Indonesia yang menjadi bentuk interprestasi bahwa brand-nya terus mempersembahkan kemurnian terbaik bagi negeri.
Tekstur Batik pada botol kaca ini, perlu dihadirkan untuk menambah experience kuliner terutama untuk segmen anak muda yang sering dine-in dan berkumpul bersama di café, restoran maupun coffee shop.
Dengan ini, anak muda yang menjadi target marketnya diharapkan akan memiliki rasa bangga saat mengonsumsi Cleo Glass
Sementara itu Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) DPD Jatim Tjahjono Haryono menyampaikan bahwa industri café dan resto, serta kuliner adalah industri yang tahan banting selama pandemi ini.
Baca Juga: Tanggapi Isu Kandungan BPA dalam Air Minum Galon, Kak Seto: Waspadai Hoaks
"Yang paling berat sebenarnya adalah pada masa PPKM dimana Café dan Restoran tidak boleh buka sama sekali. Sedangkan dimaksud tahan banting adalah walaupun terdampak lebih dahulu, tapi kami sebagai pelaku Industri Café dan Restorant harus bisa bangkit kembali dengan cepat," terangnya.
Dengan inovasi Cleo yang menghadirkan kemasan botol kekinian dengan desain batik, kata Tjahjono, diharapkan bisa memberikan keuntungan yang lebih dari sisi harga maupun kemasan yang premium bagi para pelaku industri Café dan resto.
Dari sisi konsumen sekaligus penggiat dunia digital, Food vlogger Koko Buncit dan Lifei memberikan masukan menarik mengenai strategi yang baik dalam membangun komunikasi dan branding bisnis kuliner.
“Yang biasanya saya angkat sebagai konten bukan hanya menunya, tapi juga pengalaman atau Experience yang saya alami selama makan dan minum di café atau resto” jelas Koko Buncit.
Salah satu experience dalam menikmati makanan dan minuman di resto maupun di hotel, kata dia, dimulai dari apa yang dilihat oleh mata.
Plating dari menu yang disajikan serta kemasan dari minuman yang bisa menambah experience pelanggan.