Suara.com - Selain dokter dan perawat, farmasis dan apoteker juga sangat berperan penting dalam membantu masyarakat melawan pandemi Covid-19. Namun sayangnya, peran farmasis banyak yang kurang dipahami masyarakat, malah cenderung diabaikan.
Padahal, farmasis dan apoteker bisa membantu masyarakat dalam memberikan informasi seputar obat-obatan. Atas kegelisahannya ini, influencer David Wijaya menggagas BijakObat. Tujuannya adalah untuk membangkitkan peran farmasis di tengah masyarakat.
Selain influencer David Wijaya, memiliki latar belakang pendidikan Apoteker Institut Teknologi Bandung (ITB). Sebelum membuat BijakObat, ia juga sudah mendirikan Youth Ranger Indonesia, organisasi yang bergerak di bidang pengembangan potensi pemuda.
"Saya sendiri merasakan menemukan banyak hal setelah aktif di organisasi. Sementara di BijakObat, sebagai apoteker, saya melihat banyak masyarakat mau konsultasi masih ragu atau takut, mau telemedicine juga belum bisa, sulit menjangkau, maka dipermudah lewat DM Instagram saja," kata David Wijaya.
Melalui akun Instagram @bijakobat.id, David Wijaya memberikan edukasi seputar obat, konseling seputar penyakit, termasuk Covid-19. Hingga kini terkerah 30 orang di balik akun tersebut, terdiri dari apoteker dan nonapoteker.
"Saya menemukan ada pasien yang tidak meminum obat secara rutin, dan dia tidak mengungkapkan ke nakes lain. Ketika bisa bercerita kekhawatiran dan kesulitan dia yang tidak diungkapkan, hanya ke saya, luar biasa sekali rasanya," ucap David Wijaya.
Selain ingin membantu masyarakat agar lebih mudah berkonsultasi tentang obat, David Wijaya juga berharap para farmasis atau apoteker bisa lebih berinteraksi dengan masyarakat.
"Tapi di lapangan kadang dianggap belum setara tenaga kesehatan lain. Karena itu saya buat BijakObat juga untuk 'menampar' para farmasis agar lebih berinteraksi dengan masyarakat. Pokoknya kalau ingat ibat, ingat apoteker," tutur David Wijaya.
Baca Juga: Aplikasi GoApotik Raih Sertifikasi ISO 27001