Suara.com - Untuk mendukung proses pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, Pemerintah Kabupaten Rembang menggenjot program vaksin bagi anak-anak usia 6-11 tahun. Targetnya, 57 ribu siswa-siswi telah divaksin dosis pertama pada awal Februari 2022.
Target 57 ribu anak berasal dari 422 sekolah dan tersebar di 14 kecamatan. Pemkab Rembang pun optimistis target ini tercapai. Saat ini capaian vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Rembang mencapai lebih dari 80%. Sementara, warga yang telah mendapat vaksinasi dosis kedua berada di angka 49%.
"Dengan sebaran dan target yang besar ini, kolaborasi dari berbagai pihak tentunya diperlukan agar program dapat berjalan sukses. Untuk itu, kami memberi apresiasi terhadap berbagai instansi yang bersedia terlibat. Semoga kerja gotong royong ini sesegera mungkin mencapai target sehingga dapat melindungi anak-anak dari bahaya Covid-19," kata Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro, ditemui di sela-sela peninjauan program vaksinasi anak di SDN 2 Gunungsari, Kecamatan Kaliori, Jumat (21/1/2022).
Program vaksinasi anak-anak di Rembang merupakan kolaborasi lintas instansi dan elemen masyarakat. Mereka yang terlibat di antaranya jajaran Dinas Kesehatan dan Puskemas, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama Rembang, Polres Rembang, Kodim Rembang juga unsur swasta seperti Susu MilkLife dan Djarum Foundation.
Baca Juga: Sudah Ada 12 Warga Positif Omicron di Banten, Semua Warga Tangerang Raya
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, hingga Kamis (20/1/2022), jumlah anak yang telah mendapatkan vaksin dosis pertama mencapai 36.500 anak atau 58% dari target yang diharapkan.
Program vaksinasi anak usia 6-11 tahun dimulai pada 17 Januari hingga 18 Februari 2022 untuk dosis pertama. Sementara dosis kedua akan diberikan dalam rentang waktu 21 Februari hingga 25 Maret mendatang.
"Melihat banyaknya pihak yang turun tangan membantu program ini, saya optimistis vaksinasi anak akan rampung pada awal Februari untuk dosis pertama dan di bulan Maret mereka sudah memperoleh vaksin dosis lengkap," kata Mochamad Hanies.
"Semoga kolaborasi antara pemerintah daerah dan sektor swasta ini dapat menginsipirasi perusahaan-perusahaan lainnya agar turut ambil bagian membawa Indonesia lekas keluar dari pandemi. Mari kita bekerja keras untuk mewujudkan hal tersebut," kata Hanies menambahkan.
Direktur Marketing PT Global Dairi Alami, Soegiono, menuturkan Brand Susu MilkLife merasa terpanggil untuk ambil bagian dalam upaya melindungi anak-anak Indonesia dari bahaya Covid-19. Melansir data satgas Covid-19 RI, sebanyak 13,1% pasien positif Covid-19 di Indonesia berasal dari kalangan anak dan remaja usia 0-18 tahun.